Pelaku sektor wisata di Klaten, Jawa Tengah merespons positif wacana new normal atau kenormalan baru oleh pemerintah. Mereka berharap ada angin segar untuk memulihkan pendapatan.
Wisata Klaten memang tak berkutik sejak virus Corona mewabah. Termasuk. objek wisata Bukti Cinta yang dikelola Bumdes Bayat berhenti beroperasi.
"Kami menyambut baik rencana itu. Sebab, kasihan para pekerja yang sudah kami rumahkan," ujar Kades Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Yoyok Kartiko, pada detikcom, Kamis (28/5/2020) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami gaji ada 18 orang ya itu yang kami rumahkan. Kami berharap dengan adanya new normal dan akan kami terapkan protokol kesehatan nanti," Yoyok menambahkan.
Berkaca tahun lalu, Bukit Cinta meraup penghasilan hingga nyaris Rp 1 miliar. Tapi, pandemi virus Corona membuyarkannya.
"Tahun lalu pendapatan sekitar Rp 850 juta dan 2018 sempat mencapai sekitar Rp 1 miliar. Tahun ini berhenti di tengah jalan," kata Yoyok.
![]() |
Indri, pemilik warung di objek wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, juga menyambut baik rencana new normal pemerintah. Sebab, sudah sejak bulan Maret objek wisata tutup.
"Kami berharap segera normal. Sehingga, bisa berjualan lagi," kata Indri.
Objek wisata tutup, lanjut Indri, menyebabkan pendapat warung makannya anjlok. Sebelum Corona Indri bisa meraup pendapatan hingga jutaan rupiah per hari.
"Dulu kalau pas hari raya atau liburan bisa Rp 3 juta. Setelah ada pandemi hanya Rp 300.000-Rp 500.000 sehari," kata Indri.
Kepala Desa Ponggok, Junaidi Mulyono, mengatakan tak buru-buru membuka aobjek wisata. Dia akan menunggu surat edaran dinas pariwisata.
Saat ini, dia sedang mematangkan protokol pencegahan penularan COVID-19. Itu agar pelancong dan pengelola sama-sama aman dari Corona.
"Kita sedang menunggu surat edaran dinas. Kalau memang pemerintah sudah membolehkan tempat wisata dibuka kita siapkan standarisasi protokol COVID," Junaidi menerangkan.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahara Klaten, Ety Pusparini, mengatakan belum ada instruksi untuk melonggarkan pembukaan objek wisata. Dinas masih menunggu gugus tugas.
"Belum ada instruksi relaksasi dibukanya objek wisata. Baik yang dikelola Pemkab atau swasta dan desa," kata Ety.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!