Setelah disentil Presiden AS Donald Trump, pemerintah China akan kembali membuka penerbangan terbatas maskapai asing yang tadinya diblokir karena kekhawatiran akan penularan virus Corona.
Pencabutan larangan de facto pada maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) dilakukan sehari setelah AS menangguhkan penerbangan maskapai besar asal China ke dalam dan keluar AS.
Maskapai asing yang masuk kualifikasi--saat ini sekitar 95 maskapai dilarang ke China-- akhirnya akan diperbolehkan untuk melakukan penerbangan sekali dalam seminggu ke kota tujuan di China mulai 8 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir AFP, Kamis (4/6) keputusan ini diambil China di saat ketegangannya dengan AS terus memanas oleh serangkaian masalah, termasuk karena tuduhan Presiden AS Donald Trump terkait penanganan pandemi China, Hong Kong dan Huawei.
Baca juga: Trump Usir Pesawat China dari AS |
Konflik terbaru dipicu oleh masalah Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) yang memutuskan untuk memberlakukan batasan pada maskapai asing berdasarkan aktivitas mereka pada 12 Maret. Karena operator AS telah menangguhkan semua penerbangan pada tanggal tersebut, sementara penerbangan maskapai China ke AS terus berlanjut. AS pun merasa diperlakukan tidak adil.
Pada hari Rabu (3/6) waktu setempat, AS mengatakan akan memblokir penerbangan pesawat penumpang China mulai 16 Juni, meningkatkan kekhawatiran akan ada front lain yang dibuka dalam kebuntuan raksasa ekonomi.
Tetapi CAAC pada hari Kamis (4/6) mengatakan semua maskapai asing yang tidak terdaftar dalam jadwal 12 Maret sekarang akan dapat mengoperasikan satu rute internasional ke China setiap minggu.
Hubungan antara AS dan China menjadi semakin tegang dalam beberapa bulan terakhir setelah Trump menuduh China menjadi penyebab virus Corona secara sengaja. Sementara rencana untuk memberlakukan undang-undang keamanan yang ketat di Hong Kong telah meningkatkan ketegangan secara substansial antara kedua negara.
AS juga telah memberlakukan pembatasan pada raksasa telekomunikasi China, Huawei. AS memerintahkan penyelidikan atas tindakan perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di pasar keuangan Amerika.
(ita/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum