Sinoeng menjelaskan pelaksanaan simulasi dimaksudkan untuk memahami dan menguasai protokol kesehatan di destinasi wisata dalam menjalani new normal di tengah pandemi Corona.
"Yang penting dalam simulasi adalah adanya petugas evaluasi yang akan mengawal proses simulasi itu berjalan sesuai protokol kesehatan. Bukan hanya sekali, tapi simulasi dilakukan minimal dua kali dengan masing-masing dievaluasi dengan cermat dan matang," terang Sinoeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan simulasi ini menjadi masterpiece piloting destinasi wisata lainnya dalam menggunakan protokol kesehatan," imbuhnya.
Disporapar Provinsi Jawa Tengah, lanjut Sinoeng juga akan mendorong wisata-wisata di tingkat desa untuk melakukan simulasi serupa. Namun untuk awal akan dilakukan di wisata dengan zona hijau.
"Hal yang sama juga kami dorong untuk desa wisata. Tentu, wisata yang berada di zona hijau," katanya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan