Pariwisata di Thailand, seperti sebagian besar dunia, yang hancur oleh pandemi virus Corona berupaya bangkit secepatnya. Salah satu triknya, Negeri Gajah Putih itu mengubah citra sebagai destinasi terpercaya.
Thailand boleh dibilang berhasil menekan laju pertumbuhan kasus infeksi virus corona. Sukses itulah yang menjadi bekal untuk membangun reputasi pariwisata setelah mati suri selama COVID-19.
"Setelah COVID mereda, kami berencana untuk menyegarkan citra negara sebagai tujuan destinasi wisata terpercaya sebagai tempat yang tepat bagi turis untuk menenangkan pikiran," begitulah pengumuman Otoritas Wisata Thailand dan dikutip Reuters.
Thailand akan mempromosikan besar-besaran citra baru itu utamanya kepada tiga negara yang dianggap berisiko rendah COVID-19, seperti China, Korea Selatan, dan Taiwan. Turis yang disasar pun khusus "pelancong muda yang punya banyak cuan".
Tapi, Thailand tak akan buru-buru membuka pintu untuk turis asing. Penerbangan baru dibuka mulai 1 Juli sedangkan turis asing direncanakan untuk masuk ke negeri itu pada akhir tahun. Itupun dengan opsi karantina 14 hari.
"Nanti akan diutamakan wisata pantai dan taman-taman, sebagai bagian dari 'jembatan pariwisata' di Asia, termasuk Hong Kong dan Jepang," begitulah pernyataan TAT.
Untuk membangun citra baru itu, Thailand telah meluncurkan sistem sertifikasi kesehatan untuk hotel dan restoran untuk meyakinkan wisatawan.
"Sertifikat ini adalah alat untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan Thailand sebagai tujuan Anda yang luar biasa dan tepercaya."
Wisata memang menjadi salah satu sumber pendapatan utama Thailand, menyumbang hingga 18 persen dari ekonomi. Thailand kedatangan 39,8 juta wisatawan asing tahun lalu dan memproyeksikan sekitar 14 juta untuk tahun 2020.
Tapi, sektor itu runtuh saat virus Corona mewabah. Thailand, dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, melaporkan lebih dari 3.100 kasus dan 58 kematian, terendah kedua setelah Vietnam.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol