Raja Ampat akan fokus menggaet wisatawan domestik untuk membangkitkan pariwisata di era new normal. Ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan melihat kondisi pandemi saat ini ini yang lebih memungkinkan pergerakan masyarakat di dalam negeri.
"Kita mulai dengan wisatawan domestik yang mudah digerakkan, ini strategi pemerintah untuk membuka geliat pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo melalui webinar pada Rabu (10/6/2020).
"Internasional kita tidak tahu (kapan diizinkan masuk ke Indonesia) karena kita daerah tidak punya wewenang untuk itu. Pak presiden sudah jelaskan bahwa secara nasional, grafik peningkatan COVID masih naik, tentunya ada kebijakan lain kenapa di pusat belum membuka internasional karena di luar negeri pun masih terus berkembang (kasus COVID-19). Makanya beliau membeli arahan untuk domestik karena lebih mudah untuk diterima karena tidak terlalu banyak permasalahan yang dihadapi," imbuh Yusdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Strategi tersebut terbilang baru mengingat selama ini Raja Ampat lebih banyak dikunjungi wisatawan mancanegara ketimbang wisatawan domestik. Menurut data yang dipaparkan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional, Ikhram Sangaji, wisatawan domestik hanya menguasai 10-15 persen dari total kunjungan wisatawan ke Raja Ampat.
Jika dibandingkan, pada 2019 terdapat 28.187 orang yang berkunjung ke Raja Ampat. Dari jumlah tersebut, wisatawan domestik berjumlah 3.056 orang sementara mancanegara 25.131 orang. Kemudian pada 2020, dari Januari hingga Maret, jumlah wisatawan mancanegara jumlahnya 7.076 sementara domestik 514 orang.
Dari paparan data itu juga terlihat bahwa turis asal Eropa, Asia, dan Amerika Serikat yang mendominasi. Namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini, Raja Ampat harus menutup diri dari kunjungan wisatawan mancanegara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Meskipun wisatawan domestik jumlahnya lebih sedikit, Direktur Indonesia Ecotourism Network, Ary Suhandy menyampaikan optimismenya melihat potensi dari pergerakan turis dalam negeri.
"Potensi domestik itu bisa potensi wisnus (wisatawan nusantara) sebenarnya, artinya antar pulau. Misalnya dari Jakarta dan sebagainya tapi saat ini masih menunggu, 1-2 bulan ini masih menunggu tapi potensinya ada. Kalau menurut saya teman-teman dari kota-kota besar ingin pergi ke tempat-tempat remote yang mereka pikirkan akan lebih aman dan lebih banyak berinteraksi di sana," ujar Ary.
Penyambutan wisatawan domestik ini rencananya akan mulai dilakukan secara bertahap pada Oktober sampai Desember 2020. Saat ini Dinas Pariwisata Raja Ampat bersama sejumlah mitra tengah menggodok pedoman pariwisata sesuai dengan protokol kesehatan. Sementara itu, jumlah kasus positif COVID-19 di Raja Ampat terbilang rendah yakni 16 kasus dimana 12 orang sudah sembuh dan 4 lainnya masih dirawat di rumah sakit.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!