Sejumlah penjaja kuliner seafood di pantai Depok, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul mulai beraktivitas kembali. Protokol kesehatan pun telah dilakukan.
Ketua Koperasi Mina Bahari 45 yang menaungi pengusaha kuliner seafood di Pantai Depok, Sutarlan menjelaskan, bahwa para pedagang sudah beraktivitas sejak Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bantul memulai ujicoba pembukaan sentra kuliner pada hari Senin (31/5). Kendati demikian belum semua pedagang membuka warung makannya.
"Kalau hari biasa sepi (pengunjung), tapi kalau hari libur seperti akhir pekan kemarin lumayan lah (pengunjung yang datang ke pantai Depok)," ucapnya saat ditemui wartawan di pantai Depok, Rabu (10/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutarlan melanjutkan, ada sekitar 80 warung yang berdiri di sentra kuliner seafood pantai Depok. Namun, memasuki tengah pekan seperti ini rumah makan yang beroperasi hanya 40 persen saja karena sepi pengunjung.
Lebih lanjut, menggeliatnya lagi sentra kuliner memang menjadi hal yang ditunggu para pedagang, hal itu karena mereka mendapat pemasukan. Namun, Sutarlan menekankan kepada para pedagang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat melayani pengunjung.
![]() |
Protokol tersebut seperti menyediakan tempat cuci tangan, pendisiplinan masker bagi pengunjung dan pelaku wisata serta menerapkan jaga jarak. Selain itu, untuk semua pramusaji diwajibkan memakai face shield.
"Face shield kan harganya murah, jadi semua pemilik tempat usaha diminta untuk menyediakan face shield bagi pramusaji dan sejauh ini beberapa rumah makan mulai menerapkannya," katanya.
Salah satu pemilik rumah makan seafood di pantai Depok, Dardi Nugroho mengaku mendukung penuh aturan penerapan protokol COVID-19 secara ketat bagi pedagang di pantai Depok. Mengingat hal tersebut bertujuan agar tidak ada penyebaran COVID-19 di Pantai Depok.
"Kalau kita sudah menerapkan protokol kesehatan. Karena kita ingin baik tamu dan pedagang lain itu tidak terkena Corona," katanya.
Penerapan protokol kesehatan di warung makannya, kata Dardi seperti menyediakan tempat cuci tangan, mengurangi meja dan kursi untuk menerapkan physical distancing. Bahkan, setiap pramusaji wajib mengenakan masker dan face shield saat menyajikan makan dan minuman kepada pengunjung.
"Selain agar tidak terkena Corona, saya berharap penerapan protokol (COVID-19) ini bisa membuat tamu aman, nyaman dan ke depannya tidak takut untuk makan di sini," ucapnya.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia