Kepala UPT Malioboro, Ekwanto, menjelaskan apa yang dilakukan pihaknya ini sebagai upaya pra new normal. Hal itu untuk memastikan pengunjung yang masuk kawasan Malioboro betul-betul menerapkan protokol COVID-19.
"Ini masih pra belum new normal sebenarnya. Jadi kami mulai memberikan edukasi ke masyarakat dua hari yang lalu bahwa masyarakat pengunjung atau wisatawan, PKL, pengusaha dan pelaku wisata lain kalau masuk Malioboro wajib bermasker," katanya saat ditemui di sela-sela pemeriksaan pengunjung di Malioboro, Kamis (11/6/2020).
![]() |
Menurutnya, terdapat 2 gerbang pemeriksaan di Malioboro, yakni di sebelah utara dan selatan Malioboro. Pada kedua gerbang tersebut nantinya akan dijaga petugas Jogoboro dan Satpol PP selama 24 jam.
Dia juga mengatakan, apabila ada pengunjung yang tidak menerapkan protokol maka pihaknya langsung mengambil tindakan tegas. Semua itu untuk memutus rantai penularan COVID-19 di Yogyakarta.
"Jadi tidak ada perdebatan, argumentasi, alasan apapun tanpa masker tidak bisa masuk Malioboro. Pokoknya no masker no Malioboro," ujarnya secara tegas.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya juga memisahkan jalur masuk pengunjung dari arah Utara dan Selatan. Semua itu untuk menerapkan physical distancing.
![]() |
"Kita atur pejalan kaki juga, jadi diberlakukan satu arah. Teknisnya, yang berjalan ke Selatan berada di sisi pedestrian sisi Timur. Sedangkan yang menuju ke Utara berjalan di pedestrian sisi barat," ucapnya kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!