Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar pariwisata Kota Semarang tak dibuka dahulu. Namun, ia memberi lampu hijau jika lebih dulu dilakukan uji coba.
Hal itu diungkapkan Ganjar usai rapat di kantornya. Ia mengatakan saat ini angka kasus COVID-19 atau Corona di Kota Semarang melonjak, sehingga tempat keramaian termasuk wisata di Kota Semarang agar tidak dibuka terlebih dahulu.
"Saya kira kalau mau uji coba dulu, deh, jangan buka dulu. Agar publik melihat urutannya seperti apa," kata Ganjar, Selasa (23/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka kalau Kota Semarang lebih baik ditunda dulu, kalau mau diuji coba silahkan," imbuhnya.
Ganjar mencontohkan wisata Borobudur yang sudah melakukan ujicoba untuk masuk area wisata dan nantinya akan ujicoba dibuka dengan jumlah wisatawan yang dibatasi 1.500 orang. Hal itu dilakukan sebelum Borobudur resmi dibuka.
"Borobudur saja mau uji coba saya batasi kok, dia katanya hanya akan 1.500 saja. Itu contoh yang sudah menyiapkan dengan area yang luas, kalau tempat sempit lebih baik berhati-hati," jelasnya.
Ia berharap hal itu diperhatikan karena dirinya mendapatkan laporan di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sempat ramai penjual dan pembeli bahkan membawa anak kecil. Selain itu di Cilacap ada tempat yang dibuka kemudian pengunjungnya tidak bermasker.
"Cilacap kasih gambar ke saya, pak ini wisata sudah dibuka bentuknya kayak begini, nggak ada yang pakai masker, mereka empet-empetan kayak begitu ini cukup berbahaya. Kayak kejadian yang di Kebumen beberapa waktu lalu karena Kebumen sudah menurun agak bagus, tiba-tiba yang lain membuka, nah ini berbahaya," tegasnya.
Untuk diketahui, Kota Semarang sudah memasuki masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) jilid 4 dan rencananya tempat wisata akan dibuka. Namun, hari ini tempat wisata Semarang yang menjadi milik Pemkot Semarang memang belum buka.
Meski demikian, Ganjar mengatakan langkah yang diambil Wali Kota Semarang di PKM dengan masifnya rapid test bahkan swab test dinilai tepat. Sehingga tinggal perketat pengendalian kerumunan.
"Pak Wali Kota bagus tindakannya, dia sudah melakukan tes massal bahkan PCR massal. Jadi cara ini sudah benar, tinggal kita mengendalikan saja kerumunan-kerumunan itu," tegas Ganjar Pranowo.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!