Menghadapi new normal pandemi virus Corona, Jepang melarang penumpang roller coaster dan wahana lain berteriak. Bos taman hiburan itu pun mencontohkannya.
Semenjak berkurangnya angka penularan COVID-19 di Jepang, taman hiburan di Negeri Matahari Terbit itu perlahan-lahan membuka pintu untuk wisatawan. Setelah tiga bulan tutup mereka pun mempersiapkan sejumlah protokol kesehatan untuk bermain dengan aman.
Baca juga: Dulu Gudang, Sekarang Kedai Kopi Kekinian |
Salah satu aturan yang diluncurkan Asosiasi Taman Bertema Jepang Timur dan Jepang Barat tak sekadar mengikuti protokol kesehatan pada umumnya, namun tetap mengacu kepada pencegahan penularan virus Corona dari lewat droplet. Pengunjung yang naik wahana wajib memakai masker dan dilarang berteriak-teriak.
Kebijakan itu direspons positif oleh taman bermain seperti Tokyo Disneyland dan Universal Studios Jepang, kendati menjadi tantangan besar bagi taman hiburan di Prefektur Yamanashi, Fuji-Q Highland.
Bagi traveler, rasanya, sulit untuk tak mengekspresikan rasa takut dan gembira yang muncul bersama-sama saat naik roller coaster. Bagi pengelola, mereka khawatir peminat roller coaster dan mereka yang datang ke taman hiburan untuk menjajal wahana akan turun drastis. Padahal, roller coaster dan wahana bermainlah yang menjadi daya tarik utama taman bermain ini adalah roller coaster-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta roller coaster di Fuji-Q Highland itu yang bikin sulit untuk membuat penumpangnya tutup mulut. Sebab, roller coaster tersebut pernah berpredikat sebagai roller coaster tertinggi di dunia, tingginya mencapai 79 meter. Seiring bertambahnya taman hiburan, roller coaster di sana tergeser di peringkat kedelapan dunia.
Selain itu, roller coaster tersebut menduduki posisi kelima jalur terpanjang di dunia. Yang sedang dipikirkan pengelola adalah bagaimana cara penumpang mengekspresikan kegembiraan, takut, dan antusiasme secara bersamaan di atas roller coaster tanpa berteriak?
Walau kesannya tidak mungkin, dua bos taman bermain Jepang yaitu Presiden Fuji-Q Highland Daisuke Iwata dan presiden operator kereta api dan bus Fuji Kyoukou Koichiro Horiuchi membuktikan aturan new normal pariwisata itu bisa dilakukan. Mereka menjajal langsung naik roller coaster tanpa banyak bacot.
Video duet kedua bos besar naik roller coaster tanpa berteriak itu pun viral setelah dibagikan di media sosial seperti Twitter dan Youtube.
Mengenakan setelan formal lengkap dengan masker, dua bos ini duduk di bangku paling depan roller coaster. Terlihat wajah tegang dua bos ini semenjak roller coaster mulai berjalan.
Di Youtube, video berdurasi lebih 4 menit ini pun memperlihatkan dua bis besar ini bisa berteriak di tengah kencangnya roller coaster. Walau masker mereka sempat goyang karena kencangnya angin, tapi terlihat keduanya berusaha untuk tenang dan menikmati.
"Tolong teriaklah di dalam hatimu," ini tulisan yang dibagikan di dalam video.
Dengan adanya video ini, menjadi bukti bahwa naik roller coaster juga bisa terasa seru tanpa harus teriak. Mau coba buktikan?
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum