Asyik! Warga Jepang Sudah Boleh Bepergian Antar Prefektur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asyik! Warga Jepang Sudah Boleh Bepergian Antar Prefektur

Putu Intan - detikTravel
Minggu, 21 Jun 2020 18:34 WIB
TOKYO, JAPAN - MAY 25: People, many wearing face masks, walk over Shibuya crossing on May 25, 2020 in Tokyo, Japan. As Covid-19 coronavirus cases in Japan continue to decline, Prime Minister Shinzo Abe today formally announced a complete end to the state of emergency that was imposed on April 7 in response to the outbreak. However, businesses around the country have been asked to implement social distancing and other protocols to avoid a second wave. To date, Japan has recorded 16,550 infections, 820 deaths and 13,413 recoveries from the virus. (Photo by Carl Court/Getty Images)
Foto: Getty Images/Carl Court
Jakarta -

Jepang mencabut larangan bepergian antar prefektur mulai hari ini, Jumat (19/6/2020). Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.

"Kami meningkatkan kegiatan sosial dan ekonomi lebih lanjut. Tidak akan ada pembatasan pergerakan di luar prefektur," kata Abe sebagaimana diwartakan Malay Mail.

Sebelumnya, Abe telah mengumumkan berakhirnya keadaan darurat nasional pada akhir Mei. Akan tetapi orang-orang disarankan untuk menghindari bepergian jika tak ada kepentingan mendesak dari dan ke prefektur Tokyo dan Chiba, Kanagawa dan Saitama di daerah metropolitan Tokyo, serta Hokkaido di Jepang utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai saat ini Tokyo memiliki jumlah kasus virus Corona tertinggi dibandingkan 47 prefektur lainnya di Jepang. Tokyo juga sudah menutup hubungan ekonomi dengan prefektur tetangganya. Hokkaido saat ini juga dilanda gelombang infeksi baru.


Walaupun masih ada penambahan kasus COVID-19, keadaan darurat nasional sudah dicabut di sejumlah daerah di Jepang. Dengan keputusan ini, pemerintah ingin membuka jalan bagi pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Jepang sedang berusaha untuk menyeimbangkan antara memperluas kegiatan ekonomi dan meningkatkan tindakan pencegahan. Di sisi lain, para ahli kesehatan memperingatkan Jepang dapat dilanda gelombang infeksi kedua jika orang tidak waspada.

Kini Jepang mengizinkan diselenggarakannya konser dengan menaikkan kapasitas menjadi 1.000 orang dari yang semula 100 orang untuk indoor dan 200 orang untuk outdoor. Akan tetapi saat ini untuk acara dalam ruang lainnya masih dibatasi setengah dari kapasitas maksimalnya. Di sisi lain untuk wisata luar ruangan, pengunjung hanya diimbau untuk saling menjaga jarak.


Kemudian untuk acara olahraga profesional, diizinkan untuk dilanjutkan dilaksanakan meskipun tanpa penonton. Contohnya pertandingan Nippon Professional Baseball yang dimulai pada Jumat ini.

Lebih lanjut, penutupan kelab malam dan tempat live music juga akan dicabut.

Sampai hari Kamis (18/6) jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 bertambah menjadi 67 orang sehingga totalnya menjadi lebih dari 18.400 orang. Infeksi terbesar di Jepang itu berasal dari kapal pesiar Diamond Princess pada Februari lalu. Jumlah korban meninggal mencapai 954 orang.




(pin/pin)

Hide Ads