Teknologi canggih kereta super cepat Hyperloop diprediksi akan menggantikan peran penerbangan jarak pendek di masa depan. Begitulah hasil sebuah studi terbaru.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Royal Schiphol Group mengungkapkan, teknologi kereta super cepat Hyperloop yang tengah dirintis di Amsterdam, Belanda akan mampu menggantikan penerbangan jarak pendek antar kota di Eropa.
Meski belum jadi kenyataan, Hyperloop ternyata sangat menarik perhatian dari para peneliti. Hyperloop dikabarkan akan menggunakan teknologi levitasi magnetik yang memungkinkan traveler bisa menempuh perjalanan super cepat nyaris tanpa suara yang berisik.
"Kami sesungguhnya sangat tertarik dengan seberapa jauh Hyperloop bisa berjalan," ungkap Hassan Charaf, Kepala Bagian Inovasi Royal Schiphol Group, seperti dikutip detikTravel dari Daily Mail, Senin (29/6/2020).
![]() |
Royal Schiphol Group memang saat ini tengah mengadakan studi bersama dengan Hardt Hyperloop untuk melakukan assesment terkait bagaimana sistem ini bisa berpotensi untuk memudahkan traveler bepergian di masa yang akan datang.
Sementara itu, CEO sekaligus Co-Founder Hardt Hyperloop, Tim Houter yakin bahwa teknologi Hyperloop mampu jadi alternatif pesaing dari dunia penerbangan.
"Hyperloop sungguh memiliki potensi untuk jadi alternatif yang berkelanjutan bagi dunia penerbangan," kata Houter seperti dikutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hardt Hyperloop dikabarkan akan membuat jaringan kereta super cepat yang akan menghubungkan Amsterdam dengan Paris. Jarak sejauh itu bisa ditempuh traveler dalam waktu 90 menit saja.
Hardt Hyperloop direncanakan akan hadir dalam 8 tahun mendatang, tepatnya di tahun 2028. Hyperloop akan melibatkan para ahli dan insinyur dari Technical University of Delft (TU Delft) untuk desain dan konstruksi dari Hyperloop tersebut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum