Pariwisata Aceh terkena dampak parah akibat pandemi COVID-19. Pada bulan Mei lalu, sama sekali tidak ada turis asing yang melancong ke Tanah Rencong.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, jumlah kunjungan wisatawan asing (Wisman) pada Mei lalu yaitu nol atau mengalami penurunan sebesar 100 persen. Pada April lalu, turis asing yang berlibur ke Serambi Mekah hanya satu orang.
"Selama pembatasan penerbangan dan pelayaran luar negeri, maka jumlah kedatangan Wisman pada Mei pun menjadi tidak ada," kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal, Kamis (2/7/2020).
Secara kumulatif Januari sampai Mei, kata Ihsanurijal, jumlah turis Aceh yang berwisata ke Aceh yaitu 10.402 orang. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 7,41 persen dibanding periode yang sama pada 2019 lalu.
"Jadi pada Mei lalu, tidak ada penerbangan luar negeri di bandara Sultan Iskandar Muda Aceh dikarenakan adanya kebijakan penghentian penerbangan dari dan ke luar negeri akibat pandemi virus Corona," jelas Ihsanurijal.
Ihsanurijal menyebutkan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga berdampak akibat tidak adanya turis asing. Pada Mei, jumlah tamu yang menginap sebesar 8,75 persen atau mengalami penurunan sebesar 5,11 poin dibandingkan April.
Sedangkan TPK akomodasi lainnya hanya sebesar 9,49 persen atau mengalami peningkatan sebesar 1,42 poin dibandingkan April 2020. Bila dibandingkan Mei 2019, angkanya mengalami penurunan sebesar 10,27 poin.
"Rata-rata lama menginap total pada Mei 2020 pada hotel bintang adalah selama 1,54 hari, lebih rendah dibandingkan akomodasi lainnya yaitu selama 1,67 hari. Tamu yang menginap di Aceh hanya tamu nusantara," jelas Ihsanurijal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum