Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun komunikasi pada publik agar tidak khawatir terbang bersama maskapainya. Hal ini akan dilakukan menyusul temuan seorang penumpang yang positif COVID-19 pada 27 Juni lalu.
Irfan menyebut, saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terkait hal tersebut. Sebab sebenarnya maskapai hanya akan melakukan pemeriksaan tiket pesawat dan KTP sedangkan pemeriksaan dokumen terkait COVID-19 dilakukan oleh Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan di bandara.
"Kenapa bisa lolos? Ini butuh evaluasi kami bersama. Kami punya data kenapa lolos, cukup menakjubkan tapi ini biarkan menjadi evaluasi internal kita," kata Irfan dalam rapat panja pemulihan pariwisata bersama Komisi X DPR RI, Selasa (7/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Irfan mengatakan bahwa penumpang yang positif COVID-19 belum terbukti dapat menulari penumpang lainnya. Oleh karena itu, ia mengharapkan penumpang tak khawatir naik pesawat.
"Kalau ada yang positif di atas pesawat, tersebarkah virus itu? Karena jauh akan lebih menarik kalau itu tidak tersebar. Kita ingin komunikasikan ke publik bahwa kalaupun ada yang positif di lingkungan kita, don't worry (jangan khawatir)," katanya.
Apalagi ia menyebut, sistem sirkulasi udara di pesawat Garuda Indonesia tidak memungkinkan terjadinya penyebaran virus tersebut.
"Kita punya sistem dimana sirkulasi di pesawat itu vertikal. Jauh lebih aman di dalam pesawat dibandingkan di sini karena ada filter HEPA-nya yang menyaring virus dan bakteri, dipanaskan, dimatikan, diputar lagi udaranya berhenti. Mestinya secara teori tidak terjadi penyebaran. Tapi ini kita perlu buktikan,"pungkas Irfan.
HEPA merupakan singkatan dari High-Efficiency Particle Filters (penyaring partikel yang sangat efisien). Dikutip dari aerospace, sistem ini akan menyaring dan membuat sirkulasi ulang dari kabin dan mencampurkannya dengan udara bersih. Sebagian udara yang berasal dari dalam, akan dibuang ke luar kabin. Sedangkan sisanya dipompa melalui filter udara.
International Air Transport Association (IATA) bahkan mengungkapkan bahwa filter HEPA efektif menangkap lebih dari 99 persen mikroba saat menyaring udara. Sirkulasi udara menggunakan HEPA juga disebut lebih baik daripada alat transportasi lain, perkantoran dan bangunan lainnya yang menggunakan standar untuk rumah sakit.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda