44 Telur Penyu Lekang Diserahkan ke Jambak Sea Turtle Camp

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

44 Telur Penyu Lekang Diserahkan ke Jambak Sea Turtle Camp

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 16 Jul 2020 17:47 WIB
Penyu Lekang
Ilustrasi penyu lekang (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Padang -

Sebanyak 44 telur penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang ditemukan di Pantai Pasia Kandang diserahkan kepada lembaga konservasi penyu Jambak Sea Turtle Camp, Pokmaswas Samudera, Padang.

Telur-telur penyu itu ditemukan oleh warga Kelurahan Pasie Nan Tigo di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat pada Kamis (16/7/2020). Dia mendapatkan kompensasi Rp 150 ribu per butir.

"Hanya 44 butir telur yang bisa diamankan dari satu sarang penyu. Bisanya jumlah telur penyu dalam satu sarang itu mencapai 80 hingga 140 untuk jenis penyu lekang," kata pengelola Jambak Sea Turtle Camp, Pati Hariyose, di Padang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, saat ini ada 800 telur penyu yang akan menetas di Jambak Sea Turtle Camp.

"Sebagian besar telur penyu ini ditemukan oleh masyarakat yang diserahkan ke kami, kemudian kami memberikan semacam kompensasi sekitar Rp150 ribu per satu sarang," ujar Pati.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan petugas Jambak Sea Turtle Camp juga biasa melakukan patroli bersama relawan untuk menemukan sarang telur penyu di pinggir pantai.

"Namun karena rentang Pantai Pasie Nan Tigo cukup panjang, maka hanya sekitar tiga kilometer yang bisa terpantau," kata Pati.

Saat patroli kadang petugas bisa menemukan sampai dua sarang telur penyu dengan sekitar 300 telur. Termasuk, penyu lekang.

Hariyose menjelaskan, telur penyu menetas dalam waktu sekitar 53 hingga 60 hari, bervariasi sesuai jenis penyu. Ia juga mengatakan bahwa proses penetasan tidak selalu berhasil.

"Misalnya, jika relokasi sudah di atas satu jam sejak induk penyu mengeluarkan telur, maka gagal menetasnya akan lebih banyak. Namun jika masih di bawah satu jam maka kemungkinan menetasnya sampai 100 persen atau di atas 80 persen," kata dia.

"Makanya kami harus teliti menerima telur penyu dari masyarakat, jika telur mulai mengering, dan pasirnya sudah lepas atau bersih, maka kami tidak menerima. Kami memilih telur yang diantar pada malam atau pagi hari dengan kondisi masih berpasir," ia menambahkan.

Setelah telur menetas, tukik akan segera dilepas ke laut. "Hanya boleh memberikan tenggang waktu maksimum sekitar lima hari setelah menetas," kata Pati tentang waktu pelepasan tukik.

Ia menjelaskan pula bahwa penyu yang bertelur di kawasan pantai Sumatera Barat biasanya penyu lekang, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu belimbing.




(fem/ddn)

Hide Ads