Status Gunung Agung Turun, Pendaki Masih Dilarang Mendaki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Status Gunung Agung Turun, Pendaki Masih Dilarang Mendaki

Yudha Maulana - detikTravel
Sabtu, 18 Jul 2020 09:45 WIB
Anak-anak di Lereng Gunung Agung sudah tahu antisipasi jika gunung erupsi (Ardian-detik)
Ilustrasi, anak-anak di lereng Gunung Agung sudah tahu antisipasi jika gunung erupsi (Ardian/detikcom)
Bandung -

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi menurunkan status Gunung Agung dari level III (siaga) ke level II (waspada) terhitung mulai tanggal 16 Juli 2020, pukul 15.00 WIT atau 16.00 WIB.

Kendati demikian, pendaki atau wisatawan dilarang melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 2 KM dari Kawah puncak Gunung Agung.

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," seperti yang tertulis dalam keterangan resmi PVMBG yang diterima detikTravel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar yang dapat terjuadi, terutama pada musim hujan.

"Dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area potensi landasan aliran lahar hujan mengkuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," seperti dikutip dalam rilis tersebut.

ADVERTISEMENT

PVMBG mengungkap pada periode 1 Januari 2020 - 16 Juli 2020 visual yang tertangkap didominasi oleh asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis. Erupsi terakhir pada 13 Juni 2019 pukul 01.38 WITA dan aktivitas permukaan kini didominasi oleh hembusan dengan intensitas lemah hingga sedang. Secara visual dapat teramati jelas terjadi penurunan aktivitas permukaan kawah yang signifikan.

Dari hasil analisis sejak erupsi terakhir terjadi, kegempaan vulkanik dalam satu tahun terakhir secara umum mengalami penurunan.Kegempaan vulkanik sesekali masih terekam namun jumlahnya tidak signifikan. Hal itu mengindikasikan bahwa pergerakan magma masih terjadi di dalam tubuh gunung api namun dengan intensitas rendah.

Anomali panas di permukaan tanah Gunung Agung terakhir terdeteksi satelit Modis pada Oktober 2019 dan setelah itu anomali panas tidak lagi teramati. Penurunan temperatur di permukaan kawah ini mengindikasikan menurunnya suplai magma ke permukaan.




(msl/msl)

Hide Ads