Okupansi hotel di Banyuwangi mengalami peningkatan signifikan hingga 70 persen usai dijalankannya protokol kesehatan dan adanya sertifikasi keamanan hotel dari virus Corona.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan perkembangan terkini pariwisata di Banyuwangi melalui webinar nasional yang diselenggarakan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Rabu (22/7/2020). Salah satunya mengenai peningkatan okupansi hotel.
"Okupansi hotel di Banyuwangi jika weekdays okupansi sudah 40 persen tetapi jika weekend 70 persen,"kata Anas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, peningkatan ini terjadi setelah protokol COVID-19 dijalankan. Menurutnya, kepercayaan tamu bertambah sehingga mereka yakin untuk tinggal di Banyuwangi lebih lama.
"Ada yang semula hanya semalam datang ke Banyuwangi tetapi begitu protokol COVID-19 kami jalan mereka extend (memperpanjang). Bahkan mereka bekerja dari hotel dan resort kami dan homestay-homestay,"ujarnya.
Sebelumnya, detikcom mengabarkan bahwa salah satu hotel di Banyuwangi yakni Ketapang Indah Hotel sudah 3 minggu terakhir full booked. Ini terjadi usai hotel tersebut mendapatkan sertifikasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Untuk mendapatkan sertifikat, hotel harus menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari rapid test para pegawai hotel, penyiapan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, hingga petugas bermasker dan menggunakan face shield.
Hingga kini Banyuwangi mengutamakan kunjungan dari wisatawan domestik. Mayoritas tamu hotel berasal dari Surabaya, Lumajang, dan daerah Tapal Kuda seperti Jember, Probolinggo, Situbondo.
Mulai bulan Juli ini, akan dibuka perjalanan dinas dari kementerian dan lembaga menuju Banyuwangi. Ini diharapkan dapat menggenjot okupansi hotel di kabupaten tersebut.
Saat ini jumlah kasus Corona di Banyuwangi terbilang rendah dibandingkan daerah lainnya di Jawa Timur. Sampai tanggal 21 Juli 2020, terdapat 46 kasus positif Corona dimana 38 sembuh dan 2 orang meninggal. Sebanyak 6 orang sisanya masih dirawat di rumah sakit.
Demi menjaga agar kasus tak bertambah, Anas menyampaikan pihaknya secara aktif melakukan tracking. Ia menyiapkan 2.500 rapid test di pantai dan 30.000 rapid test lainnya untuk wilayah Banyuwangi.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan