Venesia, Italia kini punya aturan baru karena turis gemuk. Pengelola gondola memotong jumlah penumpangnya karena alasan berat badan.
Ya, kata mereka berat badan para turisnya semakin meningkat. Seperti diberitakan CNN, Kamis (23/7/2020) fenomena ini menambah beban lain bagi pundak para pendayung gondola.
Tiap perahu kini dibatasi hanya lima orang saja. Sebelumnya per armada boleh ditumpangi enam orang turis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, perubahan jumlah penumpang gondola ini bukan didasari oleh aturan jaga jarak. Tapi, karena berat badan rata-rata turis yang berbondong-bondong ke Venesia meningkat pesat.
"Kami tak meminta mereka menimbang berat badan dahulu sebelum naik, tapi kami akan membatasi jumlahnya. Fenomena ini sudah lebih dari 10 tahun terakhir," kata Presiden Asosiasi Gondola Venesia Andrea Balbi.
Perubahan ini berlaku untuk gondola klasik Venesia yang ramping. Gondola ini biasanya meluncur di sepanjang kanal-kanal kecil.
Jumlah maksimum di gondola 'da parada' atau yang lebih besar, yang sebagian besar berfungsi sebagai taksi di Grand Canal, juga telah berkurang. Mulanya gondola ini bisa menampung 14 orang, namun dikurangi menjadi 12 penumpang karena turis gemuk.
Balbi mengatakan bahwa beban yang lebih berat akan membuat gondola sulit dikendalikan. Karena, lalu lintas kanal di hari biasa terbilang sibuk.
Raoul Roveratto, presiden asosiasi pengganti gondola, kelompok yang mewakili gondola yang kurang berpengalaman, tidak berbasa-basi menyatakan pernyataanya dalam sebuah surat kabar, yakni di La Repubblica.
"Dari beberapa negara, kami itu seperti memuat bom. Ketika gondola terisi penuh, lambung kapal pun tenggelam dan air bisa masuk," katanya.
"Ke depan, akan sangat berbahaya bobot sejumlah setengah ton menaiki satu kapal," imbuh Roveratto.
Venesia saat ini mempunyai 433 gondola berlisensi dan 180 pengganti. Tapi baru-baru ini pengelola memotong jumlah gondola dalam operasionalnya karena pandemi dan adanya penurunan tajam jumlah turis.
Lockdown Italia membuat kanal-kanal di Venesia kembali jernih secara alami. Sebab, lalu lintas gondola di sana berkurang drastis.
Kini, Venesia menyongsong era new normal dan membuka lagi pintunya bagi wisatawan. Awal bulan ini, Uni Eropa menyetujui serangkaian rekomendasi yang menyatakan turis dari luar blok bisa berkunjung lagi.
Para pendayung gondola di Venesia harus lulus ujian yang ketat untuk mendapatkan lisensi. Izin itu bisa diturunkan dari ayah ke anaknya. Serupa turis gemuk, ada aturan lain yang mirip dengan ini.
Pada tahun 2018, Yunani melarang turis menunggang keledai di pulau Santorini. Penerapan aturan ini setelah aktivis mengeluh bahwa hewan-hewan itu menderita cedera tulang belakang.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!