Heboh Binturung Pengisap Darah di Tapanuli Utara, Ini Faktanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Heboh Binturung Pengisap Darah di Tapanuli Utara, Ini Faktanya

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 24 Jul 2020 17:04 WIB
Fauna di Jakarta Aquarium.
Binturong (Foto dok Jakarta Aquarium)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu heboh musang pengisap darah ternak yang diduga binturung di Tapanuli Utara. Ini kata ahlinya.

Penyebab matinya puluhan ternak dengan kondisi darah terisap di Tapanuli Utara (Taput) perlahan-lahan mulai terungkap. Hewan yang diduga menjadi pengisap darah ternak di Taput itu disebut masuk dalam keluarga musang yang belakangan diketahui adalah binturung.

"Kemungkinan besar mengarah ke sana (disebabkan binturung)," ujar Kepala Bagian Tata Usaha BKSDA Sumut, Teguh Setiawan, saat dimintai konfirmasi oleh detikcom, Senin (29/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Binturung masuk ke dalam familia Viverridae atau yang dikenal sebagai musang. Hewan itu disebut berwarna hitam dan punya ekor panjang.

Pertanyaan pun muncul, benarkah binturung yang merupakan omnivora dapat berlaku agresif dan mengisap darah ternak. Untuk mengkonfirmasi itu, detikcom pun mencoba menghubungi ahli biologi khusus dari Inggris bernama Aaron Morgan Jupp yang kini bertugas di Jakarta Aquarium, Mal Neo Soho, Jakarta Barat, Jumat (24/7/2020).

ADVERTISEMENT

"Mereka merupakan binatang omnivora yang memakan binatang kecil, burung dan kadang-kadang makan ikan, serang dan buah-buahan. Binturung umumnya tersebar di Asia Tenggara dari India ke Malaysia dan Indonesia serta China. Banyaknya tinggal di hutan dengan pepohonan tinggi," kata Aaron.

Terkait aksi musang diduga binturung di Taput yang menyerang dan mengisap darah hewan ternak, Aaron menyebut kalau binturung tidak biasanya menyerang hewan.

"Mereka tidak mengejar ternak hidup di peternakan, karena ini biasanya berada di luar jangkauan habitat mereka," Aaron menjelaskan.

[Gambas:Instagram]



Hanya saja, Aaron tidak menampik kalau binturung merupakan hewan yang agresif. Habitatnya di alam liar memang seperti itu.

"Seperti semua binatang di Jakarta Aquarium, mereka semua merupakan hewan liar yang dijinakkan dan diperkenalkan dengan kontak manusia melalui kegiatan memberi makan dan latihan," ujar Aaron.

Namun, apabila terancam binturung bisa menyerang dan jadi agresif. Biasanya, Binturong menyerang dengan cara menggigit lawannya.

"Jika merasa terancam, mereka bisa menyerang dengan cara menggigit," kata Aaron.

Di luar habitat aslinya, traveler pun bisa menjumpai binturung di Jakarta Aquarium. Hanya saja, traveler pun tak bisa memegangnya langsung melainkan melihatnya dari jarak aman.

Pihak penjaga pun akan memandu pengunjung dan memastikan rasa aman sambil melihat atraksi si binturung lucu di Jakarta Aquarium.




(rdy/ddn)

Hide Ads