Disney World Larang Pengunjung Makan dan Minum Saat Berkeliling

Sejumlah aturan ketat diterapkan di taman rekreasi, termasuk Disney World. Mereka melarang pengunjung makan dan minum saat berkeliling.

Disney World telah dibuka kembali untuk pengunjung di awal Juli lalu dan menerapkan beberapa protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari pemesanan tiket secara online, pengecekan suhu tubuh di pintu masuk dan wajib mengenakan masker.

Selain itu Disney World juga mengurangi kapasitas pengunjung di taman, menunda sementara parade dan kembang api serta kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Tidak hanya suhu pengunjung saja yang diperiksa, namun Disney World juga memastikan para staf dalam kondisi prima.

Penggunaan masker di kawasan Disney World pun juga ada aturannya. Pengunjung hanya bisa melepas masker saat makan dan berenang saja. Selain itu mereka wajib mengenakan masker demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Disney World pun menekankan kembali aturan penggunaan masker di kawasannya. Pengunjung pun dilarang makan dan minum saat berjalan di kawasan Disney World. Mereka ingin memastikan pengujung untuk tetap selalu mengenakan masker.

Begitu pula saat makan atau berenang. Pengunjung diminta untuk tidak bicara dengan orang lain dan senantiasa menjaga jarak sosial. Dimanapun dan kapanpun saat di Disney World pengunjung wajib menjaga jarak dan mengenakan masker. Pada saat pengunjung melepas masker, Disney World telah menyiapkan meja-meja dengan jarak aman sesuai protokol pandemi demi kenyamanan.

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, untuk menyambut pengunjung di era new normal Disney World telah mengatur dan menyiapkan semua hal. Seperti menyediakan banyak stasiun untuk mencuci tangan dan hand sanitizer.

Juga beberapa wahana masih ditutup sementara. Pengunjung juga masih belum diperbolehkan berinteraksi dengan para karakter Disney World dan hanya bisa menyapa dari jarak jauh saja.

Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru

Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru