710 Juta Ton Sampah Plastik Bayang-bayangi Bumi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

710 Juta Ton Sampah Plastik Bayang-bayangi Bumi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 27 Jul 2020 20:46 WIB
Sampah plastik di pantai timur Pangandaran.
Ilustrasi sampah plastik, pantai Timur Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Jakarta -

Bumi kita dibayang-bayangi sampah plastik seberat 710 juta ton pada tahun 2040. Jumlahnya masih akan tetap sama meski ada upaya pengurangan.

Setidaknya jumlah tersebut sudah dibarengi upaya pengurangan plastik sekali pakai secara global. Angka ini dikeluarkan oleh studi terbaru.

Studi ini diungkap oleh sekelompok peneliti internasional dan diterbitkan dalam jurnal Science pada hari Kamis lalu. Dalam skenario terbaik mereka, jumlah sampah plastik berkurang hingga sebesar 80% pada tahun 2040.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kita tak melakukan apapun, masalah sampah plastik jadi semakin tak terkendali. Jadi berdiam diri bukanlah pilihan," kata Dr. Winnie Lau, rekan penulis studi ini dan manajer senior Preventing Ocean Plastics di Pew.

ADVERTISEMENT

Kata dia, ada situasi baik di tengah kabar buruk karena masalah sampah plastik semakin memburuk. Teknologi, ilmu pengetahuan juga alat harus digunakan untuk membuat perubahan besar.

Para peneliti ini menemukan bahwa ada peningkatan upaya global yang ingin mengurangi polusi plastik hingga level 40% pada tahun 2016, atau 78% pada tahun 2040.

Jutaan ton plastik memasuki lautan setiap tahun, mencemari laut, mengotori pantai, dan membahayakan margasatwa. Partikel plastik telah ditemukan di tanah, atmosfer, dan bahkan di wilayah paling terpencil di Bumi, seperti Antartika.

Mikroplastik juga dimakan oleh ikan dan makhluk laut lainnya, di mana mereka ada di dalam rantai makanan. Karena, plastik diproduksi dengan cepat dan pemakaiannya meningkat begitu pesat.

Sementara itu, sistem pengelolaan limbah di negara-negara di dunia tidak memiliki kapasitas aman untuk membuang atau mendaur ulang sampah plastik.

Untuk menghindari adanya penumpukan sampah plastik yang lebih besar, 710 juta ton, pada 2040 tim peneliti mengatakan harus ada koordinasi di tingkat global. Jadi kita semua harus mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mau mendaur ulang hingga membuang ke tempat yang aman.

Setiap orang harus melakukan bagian mereka. Ini bukan masalah bagi negara berkembang saja, ini adalah masalah bagi semua orang.

Tim ini juga mencari solusi untuk mengatasi polusi plastik. Mereka menciptakan model yang memetakan seluruh sistem plastik global, dari produksi hingga menjadi limbah, lalu membuat lima skenario perkiraan pengurangan polusi plastik antara tahun 2016 dan 2040.

Mereka tidak menemukan solusi untuk mengurangi sampah plastik global. Oleh sebab itu diperlukan perubahan di seluruh rantai pasokan, dari pembuatan plastik, pra-konsumsi (hulu), dan setelah digunakan (daur ulang dan penggunaan kembali) untuk menghentikan penyebaran polusi plastik ke lingkungan.

"Ada peran untuk semua orang dan setiap sektor. Kami hanya bisa menyelesaikan masalah sampah plastik ini jika semua orang melakukan apa yang perlu mereka lakukan," kata Lau.




(msl/ddn)

Hide Ads