Mudik Idul Adha Naik Kereta Api, Persiapan Traveler Ini Sampai Sebulan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mudik Idul Adha Naik Kereta Api, Persiapan Traveler Ini Sampai Sebulan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 30 Jul 2020 05:41 WIB
Masinis Kereta Api Jarak Jauh Widi saat bersiap akan bertugas di Depo Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Setiap masinis kereta api sebelum bekerja diwajibkan melakukan pemeriksaa kesehatan, assement pradinas, pengecekan kondisi lokomotif dan mematuhi standar operational prosedur dalam pekerjaan masinis serta protokol kesehatan.
Ilustrasi Kereta Api (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Hari Raya Idul Adha tinggal di depan mata, mungkin ada traveler yang ingin mudik ke Jawa Tengah naik kereta api? Ketahui dulu hal ini.

Momen Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Jumat pekan ini (31/7). Tak sedikit juga traveler yang telah menyiapkan diri untuk merayakan momen ini bersama sanak saudara di kampung halaman.

Salah satunya adalah Adji G Rinepta (26), pekerja swasta asal Semarang yang mencari penghidupan di Jakarta. Tidak mudik pada momen Idul Fitri yang lalu, kini ia memantapkan diri untuk kembali ke kampung halamannya bersama sang istri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menimbang sejumlah moda transportasi untuk mudik, Adji mantap memilih kereta api sebagai pilihannya. Dijelaskan olehnya, persiapan telah dilakukan sejak satu bulan lebih.

"Tujuan pulang karena ada acara keluarga, kakakku nikah. Kenapa kereta, karena saya sudah biasa kereta. Saya gak biasa naik travel atau bus. Pesawat murah, tapi di luar rapid test (biaya) dan akomodasi dari bandara pr juga," ujar Adji pada detikcom, Rabu (29/7/2020).

ADVERTISEMENT

Memantapkan pilihannya, Adji terlebih dulu mengkonfirmasi persyaratan yang harus dipenuhinya apabila ingin bepergian naik kereta di momen Idul Adha.

"Ketersediaan tiket ada. KAI juga memfasilitasi rapid dan rapidnya bisa digunakan semestinya 14 hari, tapi tiket pulang belum karena baru buka H-7," ujarnya.

Dijelaskan, Adji cukup menyertakan kode booking tiket untuk memanfaatkan fasilitas rapid test dari pihak KAI. Harganya pun lebih miring dari di rumah sakit.

"Karena lebih murah, Rp 85 ribu 1 kepala. RSPAD Gatot Subroto Rp 150 ribu," ucap Adji.

Hanya selain bukti non reaktif rapid test, Adji yang merupakan warga Semarang juga perlu menyertakan kartu kuning Electronic Health Alert (EHAC) yang dikeluarkan oleh Kemenkes sebagai pengganti SKM yang bisa diunduh online.

Terlepas dari faktor teknis, Adji juga memastikan bahwa ia telah mendapat restu dari orang rumah untuk kembali pulang. Selain itu, kordinasi dengan RT/RW di kampung halaman juga sangat diperlukan untuk keperluan tracing.

"Keluarga juga menghendaki saya pulang karena ini momen keluarga yang harus ngumpul. Di sana kalau ada prosedur, saya ikuti itu," kata Adji mantap.

Cerita Adji menjadi satu dari sekian kisah pemudik yang berencana pulang ke kampung halaman di momen Idul Adha. Walau aturan tak seketat pada momen Idul Fitri lalu, tapi sekiranya traveler harus tetap menaati protokol kesehatan demi kebaikan bersama.




(rdy/fem)

Hide Ads