Pariwisata Bali mulai besok resmi dibuka untuk wisatawan nusantara atau domestik. Pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan domestik resmi dibuka oleh Menteri Kordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wisnutama Kusubandio.
Deklarasi pembukaan pariwisata domestik di Bali berlangsung di Kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Kamis (30/7/2020). Gubernur Bali I Wayan Koster berharap setelah dibukanya pariwisata untuk domestik di Bali ini bisa menggairahkan ekonomi di Bali.
Lebih lanjut Koster juga meminta untuk Kementerian maupun lembaga yang berada di Jakarta setelah dibukanya pariwisata domestik di Bali ini, untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seperti rapat di Bali. Hal ini diminta agar pelaku pariwisata seperti hotel, restoran dan transportasi bisa bergerak untuk perekonomiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus untuk mengaktifkan serta menggerakkan perekonomian di Provinsi Bali ini kami memohon kepada bapak Menko Maritim dan juga bapak Menteri Pariwisata kiranya agar kegiatan-kegiatan Kementerian yang ada di Jakarta Kementerian maupun Lembaga supaya mulai mengadakan rapat-rapat di Provinsi Bali sehingga hotel-hotel kemudian restoran transportasi pelaku usaha kecil menengah dan koperasi di Provinsi Bali mulai dapat bergerak untuk menggerakkan perekonomian," kata Koster dalam pidatonya, Kamis (30/7/2020).
"Sehingga harapan bapak Presiden pada triwulan ke 3 perekonomian kita sudah mulai membaik. Begitu juga aktivitas perekonomian di Bali ini bisa didukung penuh oleh bapak Menko Maritim dan Investasi khususnya yang berkaitan dengan upaya kami di Bali untuk menggairahkan kepariwisataan serta menata pembangunan perekonomian dan infrastruktur yang ada di Bali," lanjut Koster.
Sementara itu, Koster juga menjelaskan bahwasanya perekonomian di Bali 52% lebih ditopang oleh pariwisata. Selaras dengan itu pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap pelaku usaha pariwisata di Bali.
"Untuk besok kami berharap agar tahap kedua ini dimulai aktivitas pariwisata khususnya wisatawan nusantara agar berjalan dengan baik lancar dan sukses karena memang Bali saat ini 52 persen lebih perekonomian ditopang oleh kepariwisataan sehingga dengan adanya pandemi COVID-19 ini praktis kepariwisataan di Bali mengalami kelumpuhan yang berdampak pada dunia usaha yang dilakukan oleh masyarakat kepariwistaaan," jelas Koster.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan