Airbus mengungkapkan betapa merananya perekonomian mereka karena pandemi virus Corona. Pemesanan turun hingga setengah dari biasanya.
Pandemi virus Corona tak hanya masalah kesehatan, namun juga seluruh sektor kehidupan, termasuk industri pesawat terbang. Malah boleh dibilang industri itu yang paling terpukul.
Industri pesawat terbang terkait langsung dengan pembuat pesawat. Perusahaan pembuat pesawat sedang berjuang bertahan di tengah hantaman pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan AP News, Airbus perusahaan pembuat pesawat terbang yang berbasis di Prancis mencurahkan kesulitan perusahaan mereka. Karena pandemi Corona, pengiriman pesawat selama enam bulan terakhir menjadi kacau balau.
Airbus menyebut bahwa selama enam bulan terakhir penjualan mereka turun hampir 50 persen menjadi 196. Kondisi itu berdampak signifikan terhadap pendapatan, yang anjlok hingga 40 persen, yakni menjadi 18,9 miliar euro atau mencapai Rp 323,2 triliun.
Langkah jangka pendek, Airbus telah mengurangi produksi jet A-350 dari enam menjadi lima pesawat. Angka enam itu saja sudah dikurangi, awalnya mereka membuat sembilan pesawat.
"Dampak pandemi COVID-19 pada keuangan kami sekarang sangat nyata," kata Chief Executive Officer Guillaume Faury.
Dampak pandemi virus Corona itu membuat Airbus sudah mengumumkan bakal melepas 15.000 pekerja pada bulan Juni. Sebagian besar mereka yang berkantor di Prancis dan Jerman.
Airbus berharap besar perjalanan udara bisa segera pulih kembali ke tingkat prapandemi antara tahun 2023 dan 2025. Tapi, asosiasi industri penerbangan justru memperingatkan bahwa pemulihan jalur udara terancam bakal lebih lama setelah adanya peningkatan penularan virus Corona di pasar-pasar utama di Amerika Serikat.
Padahal, di periode yang sama tahun lalu, pada semester pertama 2019, Airbus bisa meraup untung mencapai 1,2 miliar euro atau setara dengan Rp 20,5 triliun. Sementara itu, Airbus membukukan kerugian mencapai 1,9 miliar euro atau sekitar R 32,5 triliun untuk paruh pertama tahun ini.
Semoga segera pulih ya industri penerbangan!
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum