Airbus tak hanya memerhatikan kebersihan kabin pesawat melalui sirkulasi udara yang baik didukung penyaringan dari HEPA. Namun, pabrikan ini juga merekomendasikan produk disinfektan yang tahan lama.
Presiden Airbus Asia-Pasifik, Anand Stanley, menyatakan bahwa ada prosedur pembersihan tambahan di antara jeda jadwal penerbangan. Prosedur pembersihan ini meliputi seluruh area kabin, termasuk area di sekitar kursi penumpang, troli makanan, dan kamar mandi atau lavatory.
"Prosedur pembersihan yang ditingkatkan ini diamanatkan oleh pihak regulator, dan harus menggunakan produk pembersih yang telah disetujui oleh produsen pesawat," kata Anand dalam sebuah webinar, Selasa (28/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Varian baru dari produk pembersih yang tahan lebih lama juga digunakan dan dapat memberikan perlindungan hingga lima hari," dia menambahkan. Tapi, ia tak merinci produk pembersih seperti apa yang digunakan.
Pada fase ini, langkah-langkah perlindungan sementara lainnya juga diterapkan oleh maskapai untuk penumpang dan awak pesawat. Hal ini termasuk kewajiban menggunakan masker di dalam pesawat, dan manajemen arus pergerakan penumpang di dalam kabin selama boarding, terbang, dan turun pesawat.
"Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan lingkungan yang aman bagi penumpang dan awak pesawat. Hal ini membuat kami yakin bahwa perjalanan udara akan tetap menjadi moda transportasi yang paling aman, bahkan dalam masa-masa penuh tantangan ini," ujar Anand.
![]() |
Airbus yakin bahwa pihak berkepentingan di industri penerbangan telah mengambil langkah keamanan yang tepat untuk menjalankan usahanya secara aman. Para maskapai di seluruh dunia, cepat atau lambat akan kembali mengudara.
Airbus, sebagai produsen pesawat yakin bahwa industri penerbangan telah menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan penerbangan yang aman bagi para penumpang.
Di sisi lain, Anand mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan hasil kerja sama berbagai pelaku industri penerbangan, yang melibatkan Asosiasi Transportasi Udara internasional (IATA), Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Dewan Bandara Internasional (ACI), bersama dengan para regulator, maskapai penerbangan, bandara dan produsen pesawat.
Pentolan Airbus di Asia-Pasifik ini pun tak lupa menyinggung bahwa perjalanan yang aman juga dimulai dari bandara. Upaya tersebut antara lain membatasi akses masuk ke terminal, pemeriksaan suhu tubuh, dan memastikan penumpang memiliki kontak yang minim dengan orang lain ketika melakukan check-in hingga boarding.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum