Kunjungan Wisata di Goa Sunyaragi Babak Belur Dihajar Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kunjungan Wisata di Goa Sunyaragi Babak Belur Dihajar Pandemi

Sudirman Wamad - detikTravel
Senin, 03 Agu 2020 18:10 WIB
Goa Sunyaragi
Goa Sunyaragi sepi wisatawan saat Idul Adha. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon -

Pandemi mengakibatkan situs Taman Air Goa Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, sepi wisatawan. Momen libur Idul Adha biasa menjadi pendongkrak kunjungan wisata. Tapi, tahun ini tetap tak berpengaruh.

Goa Sunyaragi tetap sepi. Sekitar 200 pengunjung yang berwisata di Goa Sunyaragi selama libur Idul Adha, dari hari Jumat (30/7) hingga Minggu (2/8).

"Peningkatan memang ada dibandingkan hari biasa selama pandemi, tapi tidak signifikan. Selama tiga hari itu sekitar 100 sampai 200 wisatawan," kata pengelola Taman Air Goa Sunyaragi Thamrin Iskandar saat berbincang dengan detikcom di ruangannya, Senin (3/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thamrin mengatakan mayoritas wisatawan di Goa Sunyaragi berasal dari luar daerah. Dengan adanya pandemi, dikatakan Thamrin, membuat Goa Sunyaragi mengalami penurunan kunjungan wisatawan secara drastis.

Goa SunyaragiGoa Sunyaragi. Foto: Sudirman Wamad/detikcom

"Kalau sebelum pandemi itu, ada pelajar, ibu-ibu pengajian, perkumpulan pekerja dan lainnya yang ke sini. Sekarang tidak ada. Biasanya satu rombongan bisa lima sampai delapan bus, sekarang sama sekali," kata Thamrin.

ADVERTISEMENT

Tiga bulan lebih Goa Sunyaragi menutup sementara kunjungan wisata. Akhir Mei lalu, pengelola Goa Sunyaragi kembali membuka kunjungan wisata. Namun, tingkat kunjungannya tak banyak. Sepekan hanya 100 sampai 200 pengunjung.

"Sebelum pandemi, seminggu itu bisa sampai 5.000 wisatawan. Sekarang mah, seminggu paling 100 sampai 200 wisatawan," kata Thamrin.

Goa SunyaragiGoa Sunyaragi. Foto: Sudirman Wamad/detikcom

Kendati tingkat kunjungan wisata di Goa Sunyaragi babak belur dihajar pandemi. Thamrin mengaku harus tetap membuka kunjungan wisata. Alasannya untuk merawat situs bersejarah.

"Ada uang, tidak ada uang tetap harus kita buka. Kita harus bertahan. Karena ini bukan soal wisata, tapi soal bagaimana merawat situs bersejarah," ucap Thamrin.

Thamrin mengaku untuk saat ini biaya operasional Goa Sunyaragi lebih besar dibandingkan dengan pemasukan. "Intinya sekarang kita harus bertahan demi merawat situs," katanya.




(pin/ddn)

Hide Ads