Festival Bir Qingdao Izinkan Warga China Lepas Masker

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Bir Qingdao Izinkan Warga China Lepas Masker

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 05 Agu 2020 05:01 WIB
Festival Bir di China
Festival bir Qingdao izinkan peserta lepas masker. (AFP/STR)
Jakarta -

Festival bir tahunan Qingdao di China dibuka sepanjang akhir pekan sebulan ke depan. Ribuan pecinta minuman keras berada di kerumunan tanpa memakai masker.

Dikutip dari Malay Mail oleh detikcom, Rabu (5/8/2020), sebagian besar wilayah China telah berhasil mengendalikan wabah virus Corona dengan menerapkan serangkaian lockdown dan pembatasan. Kasus COVID-19 yang cenderung menurun meyakinkan para pecinta bir untuk meramaikan festival bir Qingdao saat pandemi masih melanda dunia.

Sebuah festival bir tahunan dimulai Jumat (31/7) hingga akhir Agustus di Qingdao. Para pengunjung minum dan makan bersama. Mereka bisa menikmati 1.500 jenis bir di acara itu. Juga disuguhi pertunjukan kembang api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang bersuka ria, berjalan-jalan di sekitar tempat yang sangat luas di provinsi Shandong di China itu untuk meramaikan festival bir tersebut. Tanpa mengenakan masker, mereka mengerumuni meja-meja panjang. Tak khawatir muncul lagi penularan virus Corona?

"Sudah setengah tahun sejak saya terakhir bepergian... Saya merasa sangat bahagia dan santai," kata turis dari provinsi Shanxi Utara kepada CCTV.

ADVERTISEMENT

Kendati mengizinkan pengunjung, panitia pelaksana festival bir tahunan Qingdao itu memangkas jumlah peserta. Kapasitas pengunjung cuma 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, staf harus mengenakan masker. Pengunjung juga diperiksa suhu badan serta wajib menunjukkan kode kesehatan.

Menurut pejabat setempat, wadah bir impor diuji dan disemprot disinfektan sebelum memasuki kawasan festival bir Qingdao itu. Itu berkaca pada ditemukannya beberapa klaster virus Corona di China yang disebabkan oleh makanan impor.

Qingdao memang menjadi daerah penghasil bir ekspor terbesar di China. Kawasan pantai itu merupakan markas Tsingtao, salah satu bir paling populer di China dan paling banyak diekspor ke seluruh dunia.

Padahal, bir di Qingdao bukan berasal dari kebudayaan lokal. Kebiasaan orang Jerman yang menguasai Qingdao tahun 1891-1914 untuk meminum bir menuntut dibukanya pabrik bir di kota itu.

Tidak cuma bir yang menjadi peninggalan orang Jerman. Rumah-rumah dengan gaya Eropa dapat ditemukan dengan mudah di Qingdao. Di jalan Zhejiang terdapat gereja Katolik Katedral St Michael yang dibangun oleh misionaris Jerman.

Total kasus virus Corona di China sampai hari Selasa (4/8) telah mencapai 84.464 dengan pasien sembuh 79.030 dan 4.634 meninggal dunia. Sementara itu, penambahan kasusnya bertambah 36 orang.

Semoga tak ada klaster baru di festival bir tahunan Qingdao itu ya.




(elk/fem)

Hide Ads