Singapura tampaknya benar-benar serius mencegah penyebaran virus Corona saat membuka gerbang bagi wisatawan mancanegara. Salah satunya, menggunakan teknologi monitoring untuk memastikan turis menaati aturan karantina di negara tersebut.
Dilansir dari Travel and Leisure, Kamis (6/8/2020) Singapura mulai memberlakukan aturan tersebut pada 11 Agustus 2020. Setiap turis akan diawasi menggunakan Bluetooth dan sinyal GPS untuk mengetahui pergerakan mereka. Menteri Kesehatan Singapura mengatakan monitoring itu tak termasuk merekam suara dan video aktivitas turis.
Seluruh turis di atas 12 tahun termasuk warga Singapura yang datang dari luar negeri, harus menggunakan alat itu. Turis dapat mengambil alat tersebut setelah menyelesaikan urusan imigrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka diwajibkan untuk mengaktifkan monitor ketika mereka sampai di lokasi karantina. Melalui alat itu, turis juga akan mendapatkan pesan dan pengumuman yang dikirimkan pemerintah.
Pemerintah Singapura akan menerima peringatan ketika turis yang memakai monitor itu mencoba meninggalkan lokasi karantina atau merusak alat tersebut. Pemerintah juga memastikan alat ini tidak akan mencuri data personal turis sebab data yang terkirim akan dienkripsi.
Sampai saat ini, belum dapat dipastikan bentuk alat yang digunakan Singapura. Negara lain seperti Hong Kong dan Korea Selatan menggunakan sistem serupa dimana alatnya berupa gelang.
Sejak kembali menerima kunjungan turis asing, terjadi 725 kasus Corona baru di Singapura. Jumlahnya cenderung bertambah setiap hari selama seminggu terakhir.
Secara nasional, kasus Corona di Singapura telah mencapai 54.000 kasus sejak awal pandemi. Dari jumlah tersebut sebanyak 27 orang meninggal.
Sebelumnya, Singapura telah menyediakan fasilitas hotel mewah untuk karantina turis. Hotel itu dilengkapi sejumlah amenitas seperti makanan, laundry gratis, dan pemandangan laut.
Pemerintah Singapura juga menanggung seluruh biaya hidup turis di hotel. Ini dilakukan untuk memberikan pemasukan bagi hotel.
Salah satu hotel yang digunakan adalah Shangri-La. Hotel ini dilengkapi dengan kolam renang, gym, dan lapangan tenis. Turis dilarang untuk meninggalkan hotel selama karantina. Turis juga diminta untuk merapikan tempat tidurnya sendiri karena tidak ada layanan kamar.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol