Tiga tentara angkatan laut yang terdampar di sebuah Pulau Pikelot di Pasifik berhasil selamat. Ini berkat tulisan 'SOS' yang dibuat di atas pasir.
Dilansir dari CNN, penyelamatan ketiga tentara Mikronesia itu dilakukan pada Senin (3/4/2020). Mereka terdampar di pulau tak berpenghuni yang terletak 190 kilometer jauhnya dari tujuan semula.
Menurut otoritas Amerika Serikat dan Australia, awalnya tentara-tentara tersebut berangkat dari Pulawat ke Atol Pulap yang masuk wilayah Mikronesia. Namun kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar dan akhirnya terdampar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ketiganya tak kunjung sampai di Pulap, akhirnya dikirimkanlah pesan kepada Pusat Penyelamatan Gabungan Penjaga Pantai AS di Guam yang terletak 800 kilometer dari Pulap. Ketiga tentara itu pertama kali terlihat oleh sebuah tanker Angkatan Udara AS KC-135 yang beroperasi di Pangkalan Angkatan Udara Andersen. Titik terang itu muncul setelah dilakukan pencarian selama 3 jam.
"Kami mendekati akhir dari pola pencarian kami," kata pilot KC-135, Letnan Kolonel Jason Palmeira-Yen.
"Kami berbalik untuk menghindari hujan sebentar dan saat itulah kami memeriksa ke bawah dan melihat sebuah pulau, jadi kami memutuskan untuk memeriksanya dan saat itulah kami melihat SOS dan sebuah kapal tepat di sebelahnya di pantai. Dari sana kami memanggil orang Australia Angkatan Laut karena mereka memiliki dua helikopter di dekatnya yang dapat membantu dan mendarat di pulau itu," ia melanjutkan.
Kemudian sebuah helikopter dari kapal serbu amfibi Australia, HMAS Canberra, mendarat di pantai. Mereka mengantarkan makanan dan air untuk tentara yang terdampar itu. Sementara pasukan Australia mengkonfirmasi identitas para lelaki itu dan memastikan mereka tidak mengalami cedera parah.
Sementara itu, Pasukan Penjaga Pantai AS C-130 dari Hawaii mengirimkan radio ke orang-orang yang terdampar sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan kapal patroli Mikronesia yang dikirim dari Yap. Saat itu, tim penyelamat dan pelaut juga menjaga jarak karena virus Corona.
"Setelah diskusi antara mitra (tentara) yang menanggapi, diputuskan tindakan paling aman bagi kru tentara dan pelaut adalah untuk membatasi paparan satu sama lain karena pandemi COVID-19," kata pernyataan Pasukan Penjaga Pantai.
Kapal patroli berhasil mengangkut ketiga tentara sekitar pukul 8 malam waktu setempat. Proses penyelamatan ini disebut sukses karena adanya kerja sama lembaga antar negara.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum