Lokasi Jawa Tengah dirasa sangat strategis. Di saat wisatawan domestik masih takut naik pesawat, Jateng siap menampung turis jalur darat dari Jabar-Jatim.
Di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOPB) tetap optimis bisa menarik wisatawan domestik. Lokasi destinasi wisata di Jawa Tengah yang strategis diharapkan mampu menarik wisatawan yang menempuh jalur darat akibat masih takutnya mereka naik pesawat.
"Posisi Jawa Tengah dan DIY itu ada di tengah pulau Jawa. Jadi kita ada di posisi yang sangat sentral, dimana ada banyak sekali kunjungan dari kiri-kanannya. Ini jadi daerah dengan destinasi yang digemari karena orang masih banyak yang belum berani terbang," ungkap Indah Juanita, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOPB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi Jawa Tengah diapit oleh beberapa bandara, seperti Bandara Ahmad Yani, Bandara Adi Soemarmo, Bandara Adi Sucipto dan yang terbaru Yogyakarta International Airport. Hub-hub transportasi ini serta keberadaan Jalan Tol Trans Jawa membuat Jawa Tengah makin menarik untuk dikunjungi.
"Ini peluang untuk menatautn bisa siap menerima kunjungan wisatawan apabila masapandemi sudah berakhir. Walaupun tidak tertutup kemungkinan sekarang sudah mulai banyak juga kunjungan yang masuk keDIY dan Jawa Tengah," sambung Indah.
Selain itu, untuk menyambut wisatawan Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOPB) sudah menyiapkan Travel Experience alias Itinerary yang berisi destinasi-destinasi baru untuk disambangi traveler di Jawa Tengah maupun Yogyakarta.
"Kita bekerja sama dengan travel operator untuk dibuatkan Travel Pattern yang baru, supaya tidak yang itu-itu saja. Travel Pattern baru berisi destinasi-destinasi baru yang bisa ikut dikunjungi dan bisa menambah Lengths of Stay dari para wisatawan yang liburan di DIY dan Jawa Tengah," imbuh Indah.
Sementara itu, untuk urusan investasi Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOPB) sudah menyiapkan spot baru, yaitu Borobudur Highland yang berlokasi di Purworejo. Nantinya di sana akan ada 1000 kamar dengan kapasitas 500 ribu pengunjung per tahun.
Ada juga destinasi lainnya yang tengah dikembangkan yaitu Tlogo Wening yang siap untuk dibangun investasi. Destinasi ini memiliki ikon Rawa Pening, sebagai danau alam terbesar di Pulau Jawa dengan luas 2.670 hektar.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol