Perkembangan teknologi dewasa ini begitu luar biasa. Bahkan, enam situs UNESCO bisa dibangun kembali secara virtual. Apa saja?
Dikutip detikTravel dari BudgetDirect, Minggu (9/8/2020), upaya tersebut tengah dilakukan oleh sejumlah arsitek dan engineer menggunakan teknologi digital.
Ya, lewat digital, para arsitek dan engineer itu menghidupkan kembali sejumlah situs UNESCO bersejarah yang telah hancur kembali ke masa jayanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah kota kuno Yerusalem. Para ahli mencoba menghidupkan kembali kota itu ke masa jayanya saat masa kepemimpinan Raja Herod atau sekitar 516 tahun sebelum masehi.
![]() |
Kini kota kuno Yerusalem lebih dikenal akan Masjid Al Aqsa yang dipercaya sebagai tempat naiknya nabi Muhammad SAW ke surga. Masjid itu juga menjadi kiblat sholat pertama bagi umat Islam.
Kemudian, reruntuhan kota Hatra yang jadi cikal bakal Irak juga ikut direvitalisasi secara virtual. Begitu juga dengan kota kuno Nan Madol di Mikronesia yang tak ubahnya Atlantis.
Nan Madol merupakan situs bersejarah yang dibangun menggunakan batu karang dari abad ke-13 hingga 16. Di sana, satu pulau dan lainnya dihubungkan oleh kanal.
Hanya saja, keberadaannya terancam hilang akibat permukaan air yang kian tinggi dan pepohonan mangrove di sekitarnya yang tak terurus dan terus bertumbuh.
Selain itu, situs UNESCO bersejarah lain seperti Leptis Magna di Libya hingga Kuil Bel di Palmyra, Suriah juga ikut diberi nafas kedua. Kuil Bel di Suriah rusak berat usai dibom oleh kelompok radikal ISIS pada tahun 2015 silam.
Rasanya, bangunan-bangunan bersejarah itu seakan hidup kembali. Seandainya saja situs-situs bersejarah di atas dapat kembali pulih seperti sedia kala.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol