Claresta Taufan, Host Jejak Petualang Pecinta Wisata Ekstrem

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Instatalk

Claresta Taufan, Host Jejak Petualang Pecinta Wisata Ekstrem

Putu Intan - detikTravel
Minggu, 09 Agu 2020 08:13 WIB
Claresta Taufan, Host Jejak Petualang Pecinta Wisata Ekstrem
Foto: Instagram @clarestaufan
Jakarta -

Claresta Taufan Kusumarina menikmati betul predikat sebagai host Jejak Petualang Trans7. Dia memang menyukai wisata petualangan, bahkan yang ekstrem.

Traveler penggemar acara Jejak Petualang, pasti tak asing dengan Claresta Taufan. Cewek yang akrab dipanggil Clares ini merupakan atlet karate yang kini lebih aktif memandu acara traveling di televisi.

Clares bercerita, ia amat menikmati profesi saat ini. Baginya, kegiatan yang ia lakukan memang sesuai hobi yang ia miliki yakni traveling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku dari dulu suka traveling. Kalau traveling aku lebih suka untuk ke alam terus tidur lebih suka kalau bisa tidur di sesuatu yang berbeda gitu. Misalnya di perahu, aku lebih tertarik sih," kata Clares ketika berbincang bersama detikcom melalui instagram live, Sabtu (8/8/2020).

Setelah bergabung bersama Jejak Petualang selama satu tahun terakhir, Clares telah menjelajahi berbagai tempat di Indonesia. Perempuan berusia 24 tahun itu sudah mampir ke Aceh sampai Papua.

ADVERTISEMENT

"Sejak bergabung dengan Jejak Petualang semakin jiwa petualang, yang pasti semakin cinta Indonesia," ia mengungkapkan.

Nah, dari seluruh kegiatan yang pernah ia jalani, anak bungsu dari dua bersaudara ini ternyata gemar wisata ekstrem. Seolah tak takut, ia kerap ketagihan usai menjajal wisata petualangan. Misalnya, saat ia mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran di Yogyakarta.

Kala itu ia menjajal slack line, yakni menyeberangi dua tebing di gunung tersebut menggunakan seutas tali. Tebing itu tingginya mencapai 100 meter dengan jarak keduanya adalah 160 meter.

"Pas pertama naik deg-degan juga. Tinggi juga ya. Tapi lama-lama jadi terbiasa," ia bercerita.

"Waktu itu kebetulan lagi siang bolong. Lagi panas banget. Aku main tali itu pas sunset. Di tengah-tengah perjalanan aku minta boleh stop dulu ga sih? Liat sunsetnya nagih," dia mengenang.

[Gambas:Instagram]



Meskipun terbilang memacu adrenalin dan berbahaya, Clares mengaku ia tak kapok menjajal slack line. "Engga (kapok) sih. Malah pengen lagi," ujarnya.

Selain jago di gunung, Clares juga penyuka wisata petualangan lain, kegiatan menyelam (diving). Salah satu pengalaman yang tak terlupakan yang juga ekstrem adalah ketika ia berkunjung ke Gorontalo, ia bertemu dengan whale shark.

"Aku lagi on cam 'ya hari ini kita akan cari whale shark, semoga aja bertemu ya'. Aku belum selesai ngomong, whale sharknya lewat gitu di samping boat. Aku langsung ngomong ke cameraman, 'wah aku mau turun sekarang Mas, aku mau turun'," katanya kemudian tertawa.

[Gambas:Instagram]



Tak sampai di situ, ia juga menceritakan pengalamannya mengendarai motor trail. Kegiatan ekstrem ini ia lakukan di Pangkap, Sulawesi Selatan.

"Itu aku paginya belajar. Lalu pagi menuju siangnya aku naik ke Gunung Pangkap. Benar-benar yang deg-degan pas turunnya, luka-luka, pas uda sampai penginapan biru. Ya sudah, paling seminggu dua minggu sembuh," ujarnya santai.

Baginya, pengalaman terluka ketika wisata petualangan adalah hal yang wajar. Tapi, ia juga tetap berhati-hati dalam berkegiatan. "Keamanan nomor satu," kata karateka penyandang sabuk hitam itu.




(pin/fem)

Hide Ads