Dunia pariwisata global terus bergerak maju di tengah pandemi. Diketahui, sekitar 40% destinasi dunia mulai melonggarkan diri.
Fakta itu pun terungkap melalui survei terbaru dari badan pariwisata dunia World Tourism Organization atau UNWTO (Badan Pariwisata Dunia) bertajuk 'Travel Restrictions Report.'
Dilihat detikTravel dari situs resminya, Senin (10/8/2020), hal itu sekaligus menandai kebangkitan kembali pariwisata dunia setelah diterpa pandemi beberapa bulan belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses itu diketahui dilakukan bertahap. Pada 19 Juli lalu, UNWTO mencatat bahwa sekitar 22% destinasi di dunia telah melonggarkan larangan bepergiannya sejak 15 Juni. Sementara pada 15 Mei, baru 3% destinasi dunia yang melakukan relaksasi.
Di saat bersamaan, ada 87 destinasi di dunia yang telah melonggarkan aturan. Di mana baru ada empat yang betul-betul melonggarkan aturan sama sekali. Sedangkan 83 sisanya melakukan relaksasi sambil tetap menerapkan protokol kesehatan yang jadi kewajiban di era baru.
Sementara itu, sekitar 115 destinasi dunia (53% dari total destinasi di seluruh dunia) tetap menutup perbatasan mereka untuk pariwisata.
Hal itu menunjukkan, bahwa perlahan-lahan dunia pariwisata mulai beradaptasi dengan kegiatan pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru ini.
"Dimulainya kembali pariwisata dapat dilihat dengan tanggung jawab dan dalam sebuah koridor yang memberi rasa aman publik sekaligus mendukung bisnis dan kehidupan," ujar Sekjen UNWTO, Zurab Pololikashvili.
Menurut laporan dari UNWTO, destinasi yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi pada sektor pariwisata cenderung lebih cepat melonggarkan aturan. Dari 87 destinasi yang telah melakukan relaksasi, 20 berada di negara kepulauan kecil yang menggantungkan diri pada sektor pariwisata.
Selain itu, setengah dari destinasi (41) yang telah melonggarkan diri itu ada di Benua Biru alias Eropa. Menandai dimulainya pariwisata yang bertanggung jawab. Sedangkan dari 115 destinasi yang masih ditutup untuk turis asing, mayoritas yang mencakup 88 destinasi disebut telah menutup diri dari wisatawan selama lebih dari 12 minggu. Semoga kondisi lekas membaik.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol