Gereja satu ini viral karena nyentrik, Gabola Chruch. Di sini, jemaatnya boleh ibadah sambil mabuk. Tapi kini, saat pandemi virus Corona, gereja untuk pemabuk itu melarang alkohol masuk.
Gabola Church of International Ministries adalah sebuah gereja di Johannesburg, Afrika Selatan. Nama gereja itu diambil dari bahasa Tswana yang artinya 'minum'.
Dari namanya saja sudah jelas, gereja ini mendorong jemaatnya untuk mengkonsumsi alkohol. Gabola Church menjadi gereja pertama yang memilih alkohol sebagai unsur utama dalam ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau mau masuk gereja ini, jemaatnya akan dibapbtis dengan menggunakan minuman alkohol kesukaan jemaat. Tak sampai situ, ketika ibadah mulai, pendeta akan mendoakan alkohol yang dibawa oleh jemaat.
Bagi jemaat lama rasanya sudah tidak asing lagi surga dunia di depan mata. Mereka diperbolehkan untuk mabuk seraya melayani Tuhan di dalam gereja untuk pemabuk itu.
Pendiri gereja ini bernama Tsietsi Makiti. Berperan ganda sebagai uskup, Makiti membeberkan alasan mengapa gereja alkohol ini adalah hal yang luar biasa.
"Visi gereja adalah menyambut pemabuk yang ditolak oleh gereja-gereja tradisional," kata dia.
Makiti juga menambahkan bahwa gerejanya akan memberikan tempat yang aman untuk para pemabuk yang rindu melayani Tuhan.
Gabola Church baru berdiri pada bulan November 2017. Meski terbilang baru namun gereja ini sudah membaptis lebih dari 2.000 jemaat. Tentu saja dengan alkohol favorit mereka.
![]() |
Katanya sih, gereja ini sudah mendapat banyak tawaran untuk memperluas jaringan di seluruh Afrika Selatan. Kebanyakan yang menjadi jemaatnya adalah laki-laki, sedangkan anak-anak tidak diterima karena belum boleh mengonsumsi alkohol.
Di tengah pandemi virus Corona, semua berubah. Afrika Selatan dengan tegas melarang penjualan minuman keras untuk menekan angka penularan.
![]() |
Karena kebiasaan nyelenehnya, akhinya pemerintah memburu orang-orang yang beribadah di Gereja Gabola. Bahkan, Makiti sudah beberapa kali masuk penjara karena melanggar peraturan soal alkohol ini.
Akhirnya, ibadah gereja harus dilakukan sembunyi-sembunyi dan terus berpindah tempat. Sampai-sampai, mereka harus beribadah di lapangan terbuka yang menjadi tempat pembuangan sampah.
Gereja Gabola, gereja untuk pemabuk itu, menaati semua protokol kesehatan selama Corona, kecuali minum alkohol, yaitu memberi batasan ibadah untuk 50 orang saja, menjaga jarak kursi dan menggunakan sanitizer.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!