Pemerintah Kuba kembali melakukan kebijakan lockdown di kota Havana akibat wabah virus Corona. Ada lonjakan massif kasus positif Corona di Havana.
Ibu kota Kuba, Havana kembali dilockdown sejak Sabtu (8/8) akhir pekan lalu, menyusul lonjakan kasus positif COVID-19 di kota tersebut selama 2 minggu terakhir.
Pemerintah setempat telah menangguhkan transportasi umum dari dan menuju kota Havana. Izin masuk pantai pun telah ditutup. Sederet restoran, bar dan tempat hiburan lainnya telah ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari laporan Kementerian Kesehatan Kuba, ada 59 kasus positif Corona baru di Havana pada pekan lalu. Tak mau ambil resiko, pemerintah pun menetapkan lockdown karena situasi bisa jadi tak terkendali bila pihak terkait tidak bertindak cepat.
"Kami menyaksikan wabah epidemiologi baru yang membahayakan seluruh populasi kami," ujar JosΓ© Angel Portal, Menteri Kesehatan Kuba seperti dilansir detikTravel dari AP, Sabtu (15/8/2020).
Kebijakan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah Kuba sedikit mencoreng prestasi negara tersebut. Kuba memang sempat diklaim termasuk negara yang penanganan Corona-nya sangat baik.
Kuba sempat 130 hari nihil kasus positif Corona secara domestik. Masyarakat Kuba bahkan sudah menuju ke fase akhir untuk menjalani kegiatan sehari-hari secara normal, dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak.
Namun dengan adanya kasus positif baru Corona di negara ini, kebijakan lockdown dirasa perlu diambil untuk meminimalisasi penyebaran virus tersebut di Kuba.
Sementara itu, lockdown difokuskan pada Havana, banyak pihak yang menyarankan agar pemerintah Kuba perlu juga untuk memantau seluruh negara tersebut dengan penuh kewaspadaan, mengingat sejumlah turis tanpa gejala Corona bisa saja masuk ke Kuba lewat pintu yang lain.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan