Kisah Bupati Puncak Terbantu 'Jembatan Udara', Harga-harga Turun!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Bupati Puncak Terbantu 'Jembatan Udara', Harga-harga Turun!

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 16 Agu 2020 16:40 WIB
Bupati terpilih Kabupaten Puncak Papua Willem Wandik
Foto: Bupati Kabupaten Puncak Papua Willem Wandik (dok. istimewa)
Jakarta -

Pemerintah memiliki program 'Jembatan Udara' untuk meningkatkan konektivitas di wilayah timur Indonesia. Bupati Puncak merasakan betul manfaat program itu.

Kabupaten Puncak adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua yang susah diakses lewat jalur darat. Dengan ketinggian sekitar 4.000-an meter di atas permukaan laut, jalur udara merupakan akses terbaik untuk mengakses kabupaten ini.

Bupati Puncak, Willem Wandik pun merasakan betul manfaat 'Jembatan Udara'. Harga barang-barang yang dulu bisa 5 kali lipat harga Jakarta, kini sudah turun dibanding sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak-dampak itu sudah kami rasakan, harga-harga sudah turun dari 2 kali-5 kali lipat harga Jakarta. Dengan adanya kebijakan-kebijakan khusus seperti ini membuat harga, contoh di Puncak itu turun menjadi 20%. Luar biasa," kata Willem dalam acara Webinar Kementerian Perhubungan 'Transportasi untuk Merajut Keberagaman', Jumat (14/8/2020).


"Begitupun juga kebutuhan pokok, dengan adanya kebijakan khusus ini, tadinya harga di pasar harga mahal, 1 Aqua saja di Puncak itu Rp 25 ribu tapi sekarang sudah mulai turun. Begitupun beras 1 liter, dulunya Rp 40 ribu sekarang bisa turun jadi Rp 20 ribu per liter. BBM dulunya Rp 50 ribu, tapi dengan adanya 1 harga untuk BBM bisa turun jadi Rp 6.500-an sama seperti di Jakarta," imbuh Willem.

ADVERTISEMENT

Dulu, Willem menyebut masih sangat sedikit sekali jadwal penerbangan menuju ke wilayahnya. Kini, dengan dibukanya bandara baru pesawat-pesawat sudah banyak yang masuk ke Ilaga, pusat pemerintahan Kabupaten Puncak.


"Dulu kami di Papua ini sangat belum ada penerbangan. Kami tidak bisa ke daerah lain, dari kabupaten ke kabupaten sulit sekali. Tetapi luar biasa, dengan adanya bandara-bandara yang dibuka di situlah kemajuan daerah itu luar biasa," jelas Willem.

Saat ini ada 4 kali penerbangan dalam seminggu dari Timika ke Ilaga, serta 3 kali seminggu dari Nabire ke Ilaga. Sedangkan untuk angkutan kargo ada 4 kali penerbangan dalam seminggu dari Timika-Ilaga, 3 kali seminggu dari Timika ke Distirk Sinak, dan 2 kali seminggu dari Timika ke Distrik Bioga.




(wsw/wsw)

Hide Ads