Hanya Pariwisata yang Mampu menyelamatkan
Lamrini menyebut ada banyak kuda di Marakesh yang menderita kolik, alias gangguan pencernaan berupa rasa sakit di bagian perut akibat malnutrisi. Kolik bisa berakibat fatal buat kuda-kuda tersebut.
"Tidak ada sesuatu di dunia ini yang lebih berarti untuk saya selain merawat hewan-hewan ini. Mereka adalah hidup saya, Mereka sudah memberikan banyak kepada pemiliknya. Ini hanya sedikit yang bisa kita berikan kembali untuk kuda-kuda itu," kata Boujamaa Ninich, relawan yang mendedikasikan 50 tahun hidupnya bekerja untuk SPANA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Nouidi hanya berharap situasi akan kembali pulih dan ada wisatawan yang mau naik kereta kudanya. Menurut Nouidi, hanya pariwisata yang bisa menyelamatkan mereka.
"Hanya pariwisata yang bisa menyelamatkan kami dari bencana yang sekarang dihadapi," ucapnya.
Pemerintah Maroko menutup pintunya untuk wisatawan mancanegara sejak kasus positif Corona pertama terdeteksi di negara tersebut pada 2 Maret. Sejak saat itu, larangan berpergian kedelapan kota pun ditetapkan, termasuk ke Marakesh.
Sampai saat ini, ada 33.237 kasus Corona yang ada di Maroko secara keseluruhan. Dari jumlah tersebut, korban jiwanya sudah sebanyak 498 orang.
"Semakin lama Corona bertahan, kuda-kuda dan keluarga kami akan berjuang untuk bertahan hidup. Kami sangat ketakutan akan seberapa parah ini akan berlangsung," ujar Belghaoute.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol