Prosesi Ambil Tanah Peringati 1 Muharam di Bengkulu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Prosesi Ambil Tanah Peringati 1 Muharam di Bengkulu

Hery Supandi - detikTravel
Kamis, 20 Agu 2020 10:30 WIB
Ritual Tabot yang dilakukan tiap 1 Muharam di Bengkulu.
Ritual Tabot di Bengkulu tiap 1 Muharam (Hery Supandi/detikTravel)
Bengkulu -

Bulan muharam di Bengkulu indentik dengan ritual tabot. Namun, tahun ini digelar lebih sederhana karena corona.

Tradisi tahunan ini digelar selama sepuluh hari oleh warga India keturunan di Bengkulu, yang biasa disebut kerukunan keluarga tabot. Ritual ini dimaksudkan untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad Hasan dan Husin melawan musuh islam kaum Yazid.

Karena unik dan menarik, sejak tahun 1991 Pemda setempat mengembangkan tradisi ini dalam bentuk perayaan tahunan. Hanya pada massa pandemi COVID-19, ritual ini hanya dilakukan sederhana dan hanya beberapa orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi ritual Tabot dilaksanakan selama 10 hari setiap tanggal 1 hingga 10 Muharam oleh kerukunan Keluarga Tabot Bengkulu. Mereka adalah keturunan Syeh Burhanudin atau biasa disebut Imam Senggolo, seorang ulama yang mengembangkan agama Islam di Bengkulu sekitar abad 17.

Tradisi ini awalnya merupakan prosesi mengenang perjuangan cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husin anak Siti Fatimah bin Abi Thalib dalam perjuangan membela Islam dengan kaum Yazid bin Muawiyah di Padang Karbela, salah satu wilayah di Irak sekarang.

ADVERTISEMENT

Bagi warga India keturunan yang datang bersama pasukan Inggris tahun 1685 ini, prosesi Tabot wajib diperingati. Mereka percaya, jika tidak dilaksanakan mendatangkan bencana.

Prosesi ritual Tabot diawali dengan upacara mengambil tanah. Dalam prosesi ini, kerukunan keluarga Tabot membawa sesaji ke kawasan Pantai Nala dan Tapak Paderi yang diyakini sebagai kawasan keramat Tabot. Dua keramat Tabot ini biasa disebut dengan Tabot Imam dan Tabot Bangsal.

Sesaji yang berisi bubur merah putih lima jenis campuran air, antara lain air jahe air jeruk dan air cendana, tujuh lembar daun sirih dan tujuh batang rokok.

Ritual mengambil tanah diawali dengan menyiram kelima campuran air tersebut ke tanah. Tanah ini kemudian diambil dan dibungkus dengan kain putih sebagai simbol kain kafan yang membungkus manusia ketika meninggal dunia secara umum. Ritual ini menggambarkan manusia berasal dan akan kembali ke tanah.

Ketua Kerukunan Tabot Bengkulu, Syafril mengatakan, tahun ini ritual Tabot akan dilakukan sederhana tanpa adanya bazar dan mengumpulkan banyak orang termasuk saat mengambil tanah.

"Ambil tanah saat ini tidak diikuti iringan tabuh dol, bahkan tidak dilakukan pawai berjalan kaki menuju lokasi ritual ambil tanah," ungkap Syafril saat dikonfirmasi detikTravel, Kamis (20/8/2020).

Syafril mengatakan, ritual Tabot ini akan diikuti 14 prosesi lainnya, hingga puncak perayaan Tabot pada tanggal 10 Muharam mendatang.

Di Indonesia, perayaan Tabot hanya diperingati kaum Islam di Bengkulu dan Pariaman Sumatra Barat. Kata Tabot sendiri berarti kotak berhias yang dimaksudkan sebagai keranda Hasan dan Husin sebagai simol pemakaman.

Tabot ini kemudian akan dibuang pada acara puncak perayaan Tabot di wilayah Pemakaman Imam Senggolo, kawasan Karabela Kota Bengkulu.




(rdy/rdy)

Hide Ads