Destinasi wisata di beberapa daerah mulai diserbu wisatawan. Seperti yang terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.
Keraton Kasepuhan Cirebon salah satu destinasi wisata sejarah yang pas untuk menikmati momen libur panjang. Ribuan benda pusaka terawat di Keraton Kasepuhan Cirebon. Selain sebagai sarana belajar sejarah, Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyajikan spot foto yang ikonik.
Kunjungan wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon sempat ditutup beberapa bulan karena pandemi. Akhir Mei lalu, pihak Keraton Kasepuhan Cirebon mulai membuka lagi kunjungan wisata. Tingkat kunjungan wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon mulai meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, hanya segelintir wisatawan yang berkunjung. Tak hanya karena pandemi, pada Juni kemarin Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mangkat. Lagi, keraton pun menutup kunjungan wisata karena berkabung. Penutupan itu dilakukan selama tiga hari.
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan, tingkat kunjungan wisata meningkat pada momen libur tahun baru Islam. Alexandra memprediksi tren kenaikan wisatawan akan terus terjadi hingga akhir pekan nanti.
"Hari ini meningkat. Lebih dari 300 wisatawan yang berkunjung ke keraton," kata Alexandra kepada detikTravel, Kamis (20/8/2020).
Pantauan detikTravel, mayoritas wisatawan yang berkunjung di Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan rombongan keluarga. Hingga sore ini, kondisi Keraton Kasepuhan masih ramai dikunjungi wisatawan.
![]() |
Alexandra mengatakan, sejak dibuka kembali tingkat kunjungan wisata di keraton masih belum stabil. "Dulu (sebelum pandemi) setiap weekend itu bisa 700 sampai 1.000 wisatawan. Kalau sekarang sekitar 150 sampai 200 wisatawan kalau weekend. Kalau hari biasa tidak bisa diprediksi," katanya.
Pihak keraton tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 selama membuka kunjungan wisata.
Sekadar diketahui, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 15 ribu untuk bisa menikmati suasana keraton. Untuk pelajar ada potongan harga, cukup Rp 10 ribu.
Sementara itu, pengunjung cukup membayar Rp 25 ribu untuk bisa menikmati benda pusaka peninggalan zaman dulu yang tersimpan di Museum Pusaka Keraton.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!