Gunung Gede Pangrango Uji Coba Buka untuk Pendakian

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibuka lagi untuk pendakian saat pandemi virus Corona. Itu dengan status uji coba.

Pembukaan rute pendakian Gunung Gede dimulai Kamis (21/8/2020). Para pendaki hanya bisa mendapatkan surat Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) secara langsung di Balai Taman Nasional Gunung Gede Pengrango.

Rencananya, rute pendakian Gunung Gede itu dibuka selama empat hari, dari Kamis hingga Minggu (23/8). Di hari pertama dan kedua itu, pendakian per hari rata-rata dilakukan oleh sekitar 50 orang dari kuota 600 pendaki.

"Uji coba itu untuk menjajal protokol kesehatan COVID-19. Andai tidak ada kasus virus Corona dari pendakian empat hari nanti, pembukaan rute pendakian akan dilanjutkan," kata Ardiansyah, penngurus Koperasi Cantigi, dalam perbincangan dengan detikTravel, Sabtu (22/8).

"Di hari pertama, sekitar 50 pendaki yang naik. Dari pantauan kami, sejauh ini aman," kata pria yang akrab disapa Uyung itu.

Ardiansyah menyebut protokol kesehatan pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango itu mewajibkan pendaki membawa masker. Masker diwajibkan dipakai saat pendaki sampai di pos pendakian dan tempat camp. Tapi, masker tidak disarankan dipakai saat treking.

Selain masker, pendaki diminta untuk menambah bekal dengan handsantizer dan disinfektan. Selain itu, KTP juga wajib dibawa sebagai syarat mendapatkan Simaksi.

Uyung pengurus koperasi Cantigi, Cibodas Foto: dok. pribadi

Untuk mendapatkan simaksi, pendaki diminta membayar tiket sebesar Rp 34 ribu. Selain itu, ada biaya surat sehat sebesar Rp 25 ribu. Andai pendaki menggunakan base camp untuk beristirahat, ada biaya tambahan sebesar Rp 31 ribu.

"Untuk paket sama basecamp biaya totalnya Rp 90 ribu. Tes kesehatannya dilakukan di sini, jadi pendaki tidak perlu membawa surat kesehatan dari dokter pribadi," ujar Uyung.

Gunung Gede Pangrango membuka tiga jalur pendakian, yakni Jalur Cibodas, dan Jalur Gunung Putri Cianjur, serta Jalur Selabintana Sukabumi.