Salah satu lokasi favorit selam di Indonesia, Taman Nasional Komodo sudah buka sejak 15 Agustus. Para penyelam terutama dari Jakarta sudah mulai menyelam lagi.
Hal itu disampaikan Manager iDIVE Komodo Marcia Stephanie dalam webinar yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seperti dilihat detikcom, Sabtu (22/8/2020).
"Kalau Komodo sudah buka, thankfully, sejak 15 Agustus, di minggu ini turis domestik sudah mulai berdatangan dan market yang besar memang dari Jakarta mulai jalan mulai banyak, mungkin karena ada tanggal merah dan kejepit jadi banyak divers ke sini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marcia mengatakan pihaknya mencoba menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona dari sesama penyelam di Taman Nasional Komodo.
"Kami sejak pandemi kemarin sudah mengikuti webinar, ada prosedur yang sudah dijelaskan dari agency dan kita mengikuti protokol itu, kami menjalani sebaik mungkin, se-strict mungkin tapi mungkin sulit setelah diving pakai masker tapi so far tamu nyaman," ujarnya.
Dari peselam yang diasuhnya, kebanyakan membawa peralatan menyelam sendiri, kalau pun mereka tidak membawa peralatan sendiri, pihaknya akan memastikan peralatan menyelam seperti regulator, mouthpiece dan lainnya dalam kondisi yang steril untuk disewakan kepada peselam di Komodo.
Traveler yang ingin ke Taman Nasional Komodo harus memperhatikan siapa saja yang boleh masuk ke Taman Nasional Komodo. Menurut TN Komodo, pada fase kedua yang dibuka pada 15 Agustus, Komodo kini terbuka untuk wisatawan nusantara/domestik dan ekspat dengan catatan terbuka untuk WNI dan kalangan ekspat yang telah tinggal di Indonesia sejak Maret 2020 atau lebih awal.
TN Komodo juga memberlakukan pemesanan tiket dengan sistem online melalui registration.labuanbajoflores.id. Namun, ada sejumlah situs diving yang dibatasi atau diberi kuota. Contohnya seperti Batu Bolong, Karang Makassar, Siaba Besar dan Mauwan. Di luar itu, tidak ada kuota khusus.
Lebih lanjut, wisatawan diminta untuk mengikuti protokol Clean Health Safety atau CHS ketika mengunjungi TN Komodo. Yang tak kalah penting, hasil negatif Rapid Test/PCR juga diperlukan. Adapun, hasil rapid/PCR test yang dianggap valid di TN Komodo adalah selama 14 hari sejak waktu pengambilan test. Melewati waktu berlaku, hasil test tak lagi dianggap valid.
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!