Singapura Buka Lebar Pintu Untuk Turis dari Selandia Baru dan Brunei

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Singapura Buka Lebar Pintu Untuk Turis dari Selandia Baru dan Brunei

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 24 Agu 2020 18:15 WIB
SINGAPORE, SINGAPORE - APRIL 25: General view of a seating area in a cafe that is cordoned off as a preventive measure to prevent the spread of the Covid 19 novel coronavirus on April 25, 2020 in Singapore. SIngapore has seen an outbreak of coronavirus victims centering around its migrant workers  (Photo by Ore Huiying/Getty Images)
Singapura Foto: Getty Images/Ore Huiying
Singapura -

Singapura mulai melonggarkan pintu perbatasannya. Tapi untuk sementara hanya turis dari Selandia Baru dan Brunei Darussalam yang diizinkan masuk tanpa karantina.

Traveler dari kedua negara itu tetap harus mengikuti tes COVID-19 saat kedatangan di Singapura. Namun seperti mengutip Bloomberg, mereka tidak perlu lagi mengikuti karantina di rumah. Aturan baru itu mulai berlaku pada 1 September mendatang.

Sementara untuk negara lain yang risiko virus Corona-nya lebih rendah, Singapura memberlakukan aturan karantina yang lebih pendek. Dari tadinya 14 hari menjadi 7 hari. Traveler yang dikenakan aturan ini adalah traveler dari Australia (terkecuali dari Victoria), Makau, China, Taiwan, Vietnam dan Malaysia. Mereka harus mengikuti karantina di rumah selama 7 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Traveler lain yang masuk ke Singapura harus mengikuti karantina 14 hari dan harus mengikuti tes sebelum dan sesudah karantina. "Aturan perbatasan Singapura akan berubah sesuai kondisi global," ujar Kementerian Kesehatan Singapura.

Seperti halnya negara lain di dunia, Singapura tergolong negara yang terkena dampak serius dari pandemi virus Corona. Industri pariwisata Singapura sangat tergantung pada turis-turis luar negeri. Toko-toko belanja dan berbagai atraksi hiburan di sana biasanya menjadi alasan turis berdatangan ke Singapura.

ADVERTISEMENT

Pada kuartal kedua tahun ini, Singapura hanya menerima 3.800 turis yang tercatat sebagai angka terendah selama ini, ekonomi Singapura pun terkontraksi. Singapura telah dilanda resesi karena pertumbuhannya ekonomi minus pada dua kuartal. Pada kuartal I-2020 ekonomi Singapura juga telah mengalami kontraksi hingga 2,2% secara tahunan. Pada kuartal II tahun ini ekonomi Singapura terperosok dan mengalami kontraksi hingga 41,2%. Secara tahunan ekonomi Singapura mengalami kontraksi hingga 12%.

(ddn/fem)

Hide Ads