Wisata Santorini di Yunani telah beroperasi di tengah pandemi virus Corona. Tapi, turis-turis mengabaikan aturan memakai masker dan menjaga jarak.
Dikutip The Sun, Kamis (27/8/2020), pengalaman itu didapatkan travel influencer Katie Giorgadze yang sedang liburan di Santorini bersama pasangan. Mereka menjumpai kerumunan turis saat sedang berburu sunset.
Bersama dengan kelompok pelancong lain, pasangan itu menuju ke Kastil Oia, lokasi populer untuk menyaksikan sunset alias matahari terbenam. Rupanya, mereka tak sendirian. Di lokasi itu sudah ada banyak sekali turis. Turis-turis itu tak memakai masker dan menjaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi itu cukup mengejutkan. Dia tak menyangka lokasi itu bakal penuh dengan turis kendati pemerintah setempat menerapkan kuota pengunjung 50 persen dari biasanya. Bisa dibayangkan kan, antrean memotret sunset saat tidak pandemi.
"Saya sangat terkejut dengan jumlah orang di lokasi," kata Giorgadze.
"Saya tidak dapat membayangkan betapa sibuknya kawasan ini di tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Dia menyesalkan para pengunjung tak tak mematuhi protokol kesehatan. Dia pun batal memotret matahari tenggelam demi menunggu lokasi itu menjadi lebih sepi.
"Enggak banyak turis yang memakai masker. Itulah mengapa kami memutuskan untuk memisahkan diri dan menunggu matahari tenggelam," ujar Giorgadze.
Perhitungannya tepat. Setelah matahari tenggelam, turis mulai meninggalkan tempat itu dan semakin lama semakin sepi.
Santorini menerapkan pembatasan setelah kasus virus Corona di seluruh Yunani meningkat, dengan total 8987 kasus. Salah satunya, menerapkan jam malam untuk bar dan klub antara tengah malam hingga 07.00 WIB.
Menurut media lokal, pemerintah setempat membagikan masker gratis kepada wisatawan untuk memutus rantai penularan virus Corona. Polisi juga berjaga-jaga di tempat wisata favorit.
Kendati ramai pengunjung di tempat-tempat favorit, Giorgadze bilang bahwa dia merasa aman selama sisa perjalanannya. Dia menyebut staf hotel patuh memakai masker.
Sebelum menuju Santorini, mereka plesiran di Italia. Ketimbang di Santorini, mereka merasa lebih merasa nyaman di Negeri Pizza.
"Semua tempat yang kami kunjungi kosong, baik di kota kecil atau besar. Kami merasa hanya kami turis yang berkunjung," kata Giorgadze.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan