Kawasan pariwisata Bromo Tengger Semeru (BTS) buka pada Jumat ini (28/8). Hanya saja dengan batasan jumlah pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Sunarta menyebut proses pembukaan BTS baru boleh dikunjungi 20 persen dari total kapasitas.
"Bromo besok buka. Sebetulnya lama direncanakan untuk dibuka, tapi mengikuti SOP yang ada di KLHK. KLHK menyarankan kalau 4 kabupaten merekomendasikan dibuka, ya dibuka," kata Sinarta di Gedung Negara Grahadi pada detikTravel, Kamis (27/8/2020).
Baca juga: Gunung Semeru Segera Dibuka Kembali, Kapan? |
Sinarta menegaskan pembukaan BTS sesuai SOP kesehatan yang bisa dipenuhi. Ia menyebut, pihaknya beberapa kali menggelar rapat untuk rencana pembukaan BTS. Apalagi, Kawasan BTS masuk dalam 4 kabupaten yakni Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pembukaan BTS kali ini, hanya dibatasi 20 persen dari total kapasitas pengunjung. Pihaknya yakin, pengelola BTS bisa melakukan SOP tersebut.
"Nantinya setiap per-minggu atau 2 minggu sekali kita akan evaluasi soal BTS. Dimulai sekarang pembukaan 20 persen, kemudian nanti dievaluasi, terus naik-naik sampai normal. Pengelola di sana rapi, saya yakin jumlah pengunjung akan sesuai prosedur pengukuran sekitar 20 persen pengunjung," jelasnya.
Bromo Tengger Semeru sendiri sempat tertunda pembukaannya. Awalnya akan dibuka pada awal Agustus hingga akhirnya pada 28 Agustus. Sinarta membeberkan bahwa selama ini pembukaan BTS memerlukan persetujuan dari 4 pemerintah kabupaten.
"Nah itu yang menjadikan tidak gampang. Kalau satu wilayah kuning, satunya merah, oranye, gimana cara membukanya. Nah ini yang membuat proses menjadi lama. Apalagi sesuai SE-nya Ibu Gubernur, zona merah jangan melakukan pemulihan," jelasnya.
Sinarta menambahkan, proses pembelian tiket untuk wisatawan yang akan mengunjungi Bromo Tengger Semeru melalui online di website TNBTS.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!