Maskapai Virgin Atlantic akan membayar biaya medis, karantina hotel, bahkan pemakaman penumpangnya yang terjangkit Corona ketika traveling bersama mereka.
Setelah pada Juli lalu maskapai Emirates berjanji akan membayar biaya perawatan medis penumpang yang positif Corona, kini giliran Virgin Atlantic yang menerapkan kebijakan serupa. Hal itu diumumkan melalui situs resmi mereka pada Senin (24/8/2020).
Dalam situs itu dijelaskan, setiap penumpang akan mendapatkan asuransi sebesar 500.000 euro atau sekitar Rp 8,6 miliar untuk perjalanan mulai 24 Agustus 2020-31 Maret 2021. Penumpang berhak mendapatkan asuransi selama periode tersebut baik yang sudah maupun belum memesan, asalkan pemesanan itu dilakukan langsung pada Virgin Atlantic.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekerja sama dengan Allianz Assistance, Virgin Atlantic akan membayar seluruh kebutuhan penumpang yang positif Corona mulai dari perawatan medis dan biaya karantina di hotel. Untuk kemungkinan terburuk, mereka juga akan menanggung biaya pemakaman senilai 5.000 euro (sekitar Rp 8,6 juta).
Dengan jumlah tersebut, nilai asuransi ini lebih tinggi daripada yang ditawarkan Emirates yaitu USD 176.000 (sekitar Rp 2,5 miliar). Emirates juga hanya membatasi masa berlaku asuransi sampai 31 Oktober 2020.
Mengenai ketentuan penerima asuransi, Virgin Atlantic mengatakan bahwa asuransi berlaku tanpa batasan usia, kelas dalam penerbangan, dan jarak tempuh destinasi. Ketika penumpang sudah mendarat, lalu menggunakan moda transportasi lainnya, dan mengunjungi sejumlah destinasi, asuransi itu tetap dapat digunakan asal saat kembali, penumpang menggunakan maskapai Virgin Atlantic.
Sementara itu, bila penumpang hanya menggunakan maskapai untuk penerbangan satu arah, asuransi tersebut hanya akan berlaku selama 12 jam setelah mendarat. Tapi, perlu dicatat bahwa ini tidak berlaku untuk penerbangan satu arah yang lepas landas 31 Maret dan mendarat pada 1 April 2021.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?