Dubai sudah bahagia karena banyak turis asing. Tapi, Abu Dhabi, kota tetangga dan saingan berat Dubai, malah belum membuka pintu untuk wisatawan asing.
Dubai, kota di Uni emirat Arab yang menjadi favorit wisatawan dunia, sudah sibuk melayani kunjungan turis-turis asing sejak bulan Juli 2020. Protokol kesehatan mengenakan masker dan tes COVID-19 adalah peraturan yang wajib dijalankan oleh turis. Bahkan kalau tidak tes dari negara asal, turis bisa tes langsung di Bandara Dubai.
Tapi, Abu Dhabi, yang lebih menonjol dengan perumahan modern warga setempat, tak mau berjudi dengan menerima turis asing saat belum ditemukannya vaksin untuk COVID-19. Mereka masih menutup pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta itu diungkapkan oleh maskapai Etihad Airways. Padahal, turis asing yang datang ke Dubai beranggapan bahwa Abu Dhabi sudah membuka jalan untuk plesiran.
"Semua jenis visa tidak diizinkan masuk, termasuk visa turis yang dikeluarkan oleh Dubai dan kota lainnya," ujar Etihad.
Ibukota UEA tersebut memang masih menutup diri dengan alasan tindakan pencegahan virus Corona. Satu-satunya pengecualian adalah visa transit 96 jam untuk awak kapal.
Emirat berharap di musim gugur ini mereka bisa segera menerima turis, khususnya dari kapal pesiar. Aturan federal untuk memasuki UEA sendiri baru dilonggarkan dan menghilangkan keharusan bagi penduduk untuk mengajukan izin pulang ke Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Ras Al Khaimah, Sharjah dan Umm Al Quwain.
Berbeda dengan Dubai yang memiliki layanan imigrasi dan komite manajemen krisis sendiri. Penduduk Dubai harus meminta izin dulu sebelum terbang pulang. Dubai sudah mengkonfirmasi bahwa penduduk dapat terbang ke bandara mana pun di UEA asalkan mendapatkan izin dari departemen.Sementara Abu Dhabi belum tahu akan terima turis kapan.
Dua kota Emirat ini memang selalu bersaing untuk menjadi yang paling menonjol. Melihat Dubai yang ramai, Abu Dhabi jadi kangen turis enggak ya?
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan