Sempat Tak Terbang Akibat Pandemi, Pramugari Jadi Lebih Kreatif

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Kru Kabin Garuda

Sempat Tak Terbang Akibat Pandemi, Pramugari Jadi Lebih Kreatif

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 31 Agu 2020 18:09 WIB
Beginilah potret pramugari Garuda Indonesia saat melayani ditengah pandemi Corona. Tetap menerapkan protokol kesehatan guna kebaikan bersama di era new normal.
Pramugara dan pramugari Garuda Indonesia (Rengga Sancaya/detikTravel)
Jakarta -

Momen PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat pramugari dan pramugara sempat tak terbang beberapa waktu. Kreativitas pun diputar untuk mencari pemasukan tambahan.

Dalam wawancara eksklusif dengan maskapai Garuda Indonesia di Hanggar 2 PT GMF (Garuda Maintenance Facility) Rabu kemarin (26/8/2020), detikTravel berbincang dengan pramugari dan pramugara maskapai kebanggaan Indonesia soal profesi mereka.

Tak terkecuali kesibukan mereka pada saat momen PSBB yang sempat membuat industri penerbangan mati suri. Adalah Grace Ratna Saputri dan Albert Sulaiman, pramugari dan pramugari Garuda Indonesia yang telah aktif bertugas sejak tahun 2014 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikTravel, Grace dan Albert berbagi cerita soal kesibukan mereka saat momen PSBB. Termasuk soal jadwal penerbangan yang kian berkurang.

"Kalau untuk saya dimulai dari pandemi ini masuk ke Indonesia sejak awal bulan Januari, saya termasuk awak kabin yang masih diminta terbang. Jadi selama pandemi ini untuk jam terbang mungkin berkurang, tapi syukurnya saya masih diberi kesempatan untuk dapat terbang walau tak seperti sebelumnya," tutur Grace.

ADVERTISEMENT
Beginilah potret pramugari Garuda Indonesia saat melayani ditengah pandemi Corona. Tetap menerapkan protokol kesehatan guna kebaikan bersama di era new normal.Beginilah potret pramugari Garuda Indonesia saat melayani di tengah pandemi Corona. Tetap menerapkan protokol kesehatan guna kebaikan bersama di era new normal (Rengga Sancaya/detikTravel)

Nasib Grace di momen PSBB mungkin terbilang lebih beruntung. Namun, cerita yang sedikit berbeda dituturkan oleh pramugara Albert.

"Mungkin di bulan-bulan awal PSBB di Jakarta khususnya, saya mengalami yang tidak terjadwal terbang sama sekali. Tapi dengan seiringnya waktu PSBB direlaksasi, diberikan aturan-aturan terhadap penumpang sehingga di bulan-bulan berikutnya semakin ada schedule. Hingga saat ini kami masih terbang, walau tak kembali seperti normal," tutur Albert.

Walau bernasib sedikit lebih baik dari Albert soal kesempatan terbang di awal masa PSBB, Grace juga memutar otak untuk menutupi pendapatan yang berkurang akibat pandemi.

"Pada saat pandemi ini tentu saja pengeluaran tetap berjalan walau pendapatan berkurang. Untuk itu saya berusaha mencari pemasukan lain dengan cara menjual makanan saat ini dan kebetulan dulu saya tak tahu yang namanya investasi dan pandemi ini jadi momen tepat untuk belajar. Puji Tuhannya saya punya tabungan, jadi bisa saya maksimalkan ke investasi yang berbeda. Jadi setidaknya saya masih ada pemasukan tambahan," cerita Grace.

Senada dengan Grace, Albert juga memiliki inisiatif untuk memanfaatkan momen kosong terbang di awal PSBB. Tak sampai situ, ia juga memutar otak untuk mencari pendapatan tambahan.

"Selama pandemi ini muncul beberapa hobi baru, membaca, belajar webinar dan sebagainya itu saya gunakan untuk belajar mengisi diri. Pengeluaran tetap berjalan, pemasukan harus kami tambah. Mungkin dengan berjualan online jadi saya dan istri menjual apapun yang bisa kami jual dari marketplace pada teman-teman kami dan lainnya," ujar Albert.

Pandemi corona memang berdampak pada hampir semua profesi, tak terkecuali pilot maskapai Garuda Indonesia. Namun, tentunya hal itu tak boleh membuat kita putus asa untuk terus mencoba berusaha.

[Gambas:Video 20detik]




(rdy/ddn)

Hide Ads