China Tawari Pekerja Penerbangan Ikut Uji Coba Vaksin Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

China Tawari Pekerja Penerbangan Ikut Uji Coba Vaksin Corona

Putu Intan - detikTravel
Minggu, 06 Sep 2020 18:10 WIB
Air China
Pramugari Air China. (Foto: Air China)
Beijing -

China menawari pekerja di industri penerbangan untuk menjadi kandidat eksperimen vaksin Corona. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko pekerja penerbangan ketika kegiatan ekonomi kembali dibuka.

Seperti diberitakan Channel News Asia, China kini memiliki 4 vaksin COVID-19 yang sedang dalam tahap uji coba pada manusia. Mereka juga meluncurkan program penggunaan vaksin darurat di bulan Juli dengan harapan dapat meningkatkan kekebalan kelompok seperti pengawas perbatasan dan pekerja industri medis.

Selanjutnya, China akan melakukan uji coba vaksin secara sukarela pada pekerja maskapai China, bandara, China National Aviation Fuel Group, dan TravelSky Technology Limited. Saat ini Civil Aviation Administration of China telah meminta perusahaan penerbangan untuk mengumpulkan daftar informasi pekerja yang bersedia mendapatkan vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksinasi ini diberikan sebagai tanggapan atas kemungkinan gelombang kedua infeksi yang muncul di musim gugur dan musim dingin, dan tekanan besar yang dihadapi pekerjaan kami untuk mencegah kasus impor Corona karena negara-negara barat yang sudah dibuka kembali meskipun pandemi masih terjadi," kata otoritas dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu dari pihak maskapai, sejumlah pekerja dari Air China, China Southern Airlines, dan Juneyao Airlines mengaku sudah menerima pengumuman tersebut. Namun belum diketahui secara pasti kapan vaksin itu akan diberikan dan berapa banyak orang yang terlibat.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dua jenis vaksin buatan Sinovac Biotech Litd dan National Biotec Group telah disetujui untuk digunakan secara darurat di China. Kendati demikian, belum ada vaksin yang dinyatakan lolos uji coba dan efektif untuk digunakan dalam skala besar. Sementara itu, jumlah kasus Corona terus meningkat dan menewaskan setidaknya 860 ribu orang secara global.




(pin/pin)

Hide Ads