Nelayan Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (6/9/2020) siang, menggelar ritual tradisi tahunan, sedekah laut. Dalam tradisi ini, nelayan melarung lima ancak berisi kepala kerbau ke tengah laut.
Prosesi larung ancak kepala kerbau diawali dengan ritual ruatan oleh sesepuh nelayan dengan memberikan doa-doa terhadap 5 ancak kerbau dan air laut dengan aneka bunga. Setelah didoakan, air ini akan dibagikan ke para nelayan.
Lima ancak kerbau ini kemudian dibawa ke Pelabuhan Jongor Tegalsari, dengan menggunakan 10 kapal. Masing-masing, 5 kapal pembawa ancak dan 5 kapal pengiring. Sekitar 500 meter lepas pantai, 5 ancak kepala kerbau di larung ke laut. Prosesi larung sesaji ini diikuti ribuan warga termasuk nelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Himpunan Nelayan Indonesia Kota Tegal, Riswanto menyampaikan,sedekah laut ini merupakan ungkapan rasa syukur nelayan sekaligus doa nelayan Kota Tegal agar di diberi kelancaran dalam melaut. Mereka juga berharap agar dilimpahkan hasil tangkapan ikan.
"Meskipun banyak rangkaian kegiatan yang dikurangi, namun tidak mengurangi makna dari sedekah laut tahun ini," pungkas Riswanto.
![]() |
Ketua Panitia sekaligus tokoh nelayan Kota Tegal, H Tambari Gustam mengatakan, sedekah laut tahun ini memang dibatasi karena dilakukan di tengah pandemi. Untuk menghindari penularan dan penyebaran, tiap peserta sedekah laut harus mematuhi protokol kesehatan.
"Jumlah ancak kepala kerbau yang dilarung cuma lima. Biasanya ada tujuh ancak kepala kerbau, nanti sisanya akan dilarung menyusul karena keterbatasan kapal," ujar Tambari kepada wartawan.
Terkait larung sesaji kepala kerbau, Tambari menegaskan bahwa hal tersebut sebagai pelengkap kegiatan ritual.
![]() |
"Kami mencoba meluruskan karena ini adalah budaya dan tradisi yang menjadi agenda tahunan. Niatnya untuk memberi makan kepada ikan, udang dan mahkluk hidup lain. Jadi bukan dijadikan sesembahan. Kami tetap bersembah kepada Allah yang maha kasih,"Tambari mengungkapkan.
Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan bahwa, sedekah laut ini merupakan agenda rutin tahunan. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun yang setiap tahunnya dirayakan masyarakat nelayan Kota Tegal. Kegiatan ini, sambung Walikota merupakan sebuah kearifan lokal yang harus dilestarikan.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit