Traveler merasa stres lantaran tak bisa traveling? Tenang, traveler tak merasakan itu sendirian. Berdasarkan survei, manusia memang lebih emosional saat tak bisa ke mana-mana.
Dikutip dari Travel and Leisure, lembaga American Express mengemukakan hasil temuannya mengenai dampak kurangnya traveling pada manusia. Lembaga ini melakukan survei pada 2.000 orang di Amerika Serikat yang memiliki pendapatan USD 70.000 per tahun (Rp 1 miliar) atau lebih.
Dari survei itu ditemukan hasil bahwa nyaris setengah populasi yakni sebesar 48 persen merasa cemas dan stres karena tidak dapat traveling. Kemudian sebagai 3 dari 4 responden (78 persen) menyatakan bahwa traveling merupakan salah satu aktivitas yang paling mereka rindukan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun responden begitu ingin traveling, mayoritas dari mereka mengatakan tidak akan melakukannya. Hanya sekitar 10 persen saja yang berencana traveling.
Hasil survei itu juga menunjukkan, setelah Corona mereda dan kondisi aman untuk traveling, 67 persen responden memilih untuk pergi traveling dalam grup kecil, misalnya keluarga. Mereka juga akan memilih untuk memesan terlebih dahulu sebelum sampai di destinasi. Selain itu fleksibilitas dan kebersihan menjadi prioritas utama mereka sebelum berwisata.
Uniknya, para responden juga lebih memilih untuk singgah di sebuah tempat dalam waktu lama, alih-alih harus terus menerus berpindah destinasi. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 50 persen responden bahkan mereka mau untuk menetap di suatu tempat selama setahun jika ada diberikan insentif ekonomi dan kesehatan.
Salah satu lokasi yang dapat dipilih adalah Barbados. Pada Juli lalu, Perdana Menteri Mia Amor Mottley mengumumkan program Barbados Welcome Stamp. Melalui program ini, turis dapat menetap di Barbados selama 12 bulan tanpa visa.
Di Indonesia sendiri, sejumlah destinasi wisata sudah mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk dapat menjernihkan pikiran yang suntuk atau stres, traveler dapat mulai traveling di sekitar rumah daripada memaksakan diri pergi ke tempat yang jauh. Selain itu dengan mengikuti wisata virtual juga dapat sedikit mengobati kerinduan traveler untuk mengunjungi destinasi wisata.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit