Kabar Buruk, Gletser Ikonik di Italia Diprediksi Hilang 15 Tahun Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kabar Buruk, Gletser Ikonik di Italia Diprediksi Hilang 15 Tahun Lagi

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 07 Sep 2020 15:11 WIB
View of the Marmoladas Glacier in Dolomites Alps, Italy
Gletser Marmolada di Italia diprediksi akan hilang 15 tahun lagi. (Istock)
Jakarta -

Gletser Marmolada di Italia diprediksi akan hilang 15 tahun lagi. Itu karena perubahan iklim yang ekstrem.

Diberitakan Lonely Planet, Kamis (3/9/2020), gletser terluas di Dolomites, Gletser Marmolada, merupakan salah satu destinasi wisata. Kawasan itu menyediakan ski kapan saja sepanjang tahun, bahkan di musim panas sekalipun.

Tapi, kabar buruk dibawa oleh para peneliti Universitas Padua. Berdasarkan studi yang mereka lalukan, Gletser Marmolada berpotensi menghilang cuma dalam waktu 15 tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu karena sepanjang tahun Gletser Marmolada, yang berada di ketinggian 3342 mdpl, kehilangan volume salju yang cukup signifikan.


View of the Marmolada's Glacier in Dolomites Alps, ItalyPemandangan di Gletser Marmolada Italia Foto: (iStock)

ADVERTISEMENT

"Gletser dalam 70 tahun terakhir telah kehilangan lebih dari 80 persen volumenya. Dari 95 juta meter kubik pada tahun 1954 menjadi 14 juta saat ini. Kehilangannya semakin dekat. Mungkin tidak lebih dari 15 tahun tersisa," kata Aldino Bondesan, anggota Komite Glasiologi Italia dan profesor geomorfologi di Universitas Padua.

Marmolada adalah salah satu gletser yang paling banyak dipelajari di Dolomites dan diukur setiap tahunnya sejak 1902. Para peneliti menghubungkan hilangnya volumenya yang cepat dengan peningkatan yang stabil dalam emisi karbon selama beberapa dekade terakhir.

"Sepuluh tahun yang lalu, Marmolada kehilangan lima hektar es per tahun. Namun sekarang telah meningkat menjadi sembilan hektar. Jika ini berlanjut, hal itu dapat menyebabkan hilangnya sebagian besar gletser pada tahun 2031", Profesor Mauro Varotto, ahli glasiologi lainnya, menambahkan.

Temuan studi tersebut menggemakan hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan melelehnya gletser di seluruh dunia. Peristiwa ini dapat menaikkan permukaan laut, memicu banjir, dan menyusut pasokan air pada saat kekeringan.

Menurut Badan Lingkungan Eropa, gletser di Pegunungan Alpen telah menyusut sekitar setengahnya sejak tahun 1900. Studi lain dari ETH Zurich di Swiss memperingatkan bahwa dua pertiga es di gletser Alpen akan mencair pada akhir abad ini jika emisi karbon terus berlanjut.




(sym/fem)

Hide Ads